Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada "Friendly Fire" dalam Kebakaran Gedung

Kompas.com - 10/10/2012, 08:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak pernah ada istilah friendly fire atau api yang "ramah" dalam sebuah peristiwa kebakaran gedung. Api sekecil apapun sangat berbahaya, dan mampu menghabiskan satu lantai gedung dalam hitungan detik.

Demikian ilustrasi yang ditampilkan Christophe Blanc, BGA Product and Systems Development Manager Boral Plasterboard Indonesia, saat memulai presentasinya pada seminar "Build a Great and Sustainable Design with Jayaboard di Jakarta, Selasa (9/10/2012) kemarin. Blanc mengajak para peserta seminar untuk mengerti cara kerja terbentuknya api.

Pada ilustrasi tersebut, tampak bahwa api kecil mulai membakar mebel. Api tersebut menyebar begitu cepat dalam sebuah ruangan.

Sebenarnya, sudah terdapat peraturan yang mengatur keselamatan bangunan gedung. Peraturan tersebut tersedia mulai dari undang-undang, peraturan menteri, hingga peraturan daerah. Selain itu, tata cara perencanaan dan pemasangan sarana evakuasi dalam kebakaran dan tata cara pencegahan kebakaran juga sudah dirumuskan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).

Soekartono Soewarno, anggota TPIB DKI Jakarta, Sub Bidang Proteksi Kebakaran menyayangkan kurangnya perhatian seputar masalah ini. Tidak hanya bangunan, elemen bangunan juga harus diperhatikan karena mampu berperan sebagai perangkat penahan bencana.

"(Masalah keselamatan) Kurang diperhatikan, padahal jadi bagian bangunan yang harus difasilitasi," ujar Soekartono.

Menurut Soekartono, suatu bangunan gedung harus mempunyai bagian atau elemen bangunan yang mampu mempertahankan stabilitas struktur selama terjadi kebakaran dalam tingkat tertentu. Tingkatan tersebut harus sesuai dengan fungsi bangunan, beban api, intensitas kebakaran, potensi bahaya kebakaran, ketinggian bangunan, kedekatan dengan bangunan lain, sistem proteksi aktif yang terpasang dalam bangunan, ukuran kompartemen kebakaran, tindakan petugas pemadam, elemen bangunan lain yang mendukung, serta evakuasi penghuni.

Namun, walaupun dinilai masih minim perhatian, beberapa pengembang dan desainer di Tanah Air saat ini sudah cukup lama menaruh perhatian besar pada tindakan preventif mencegah terjadinya kebakaran.

"Kurang lebih 15 tahun yang lalu bahan tahan api baru digunakan. Para pemilik menginginkan tamu hotelnya lebih aman," kata Budiman Hendropurnomo dari Denton Corker Marshall Pty.

Para pakar dan arsitek yang hadir dalam acara tersebut sepakat, bahwa penggunaan material yang ramah lingkungan dan dalam kapasitas tertentu tahan bencana adalah hal penting. Walaupun material yang kini tersedia belum mampu tahan 100% terhadap kebakaran, setidaknya jangka waktu sampai dua atau tiga jam mampu memberikan cukup waktu untuk evakuasi.

Untuk itu, salah satu wadah untuk mengedukasi hal tersebut, Boral Plasterboard Indonesia masih akan kembali mengadakan seminar "Build a Great and Sustainable Design with Jayaboard" ini di Surabaya, Rabu (11/10/2012). Salah satu isu penting dalam seminar ini adalah mengenai regulasi dan tindakan preventif yang sebenarnya dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya kebakaran gedung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com