Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Besar Tergiur Kembangkan Kawasan Industri

Kompas.com - 17/07/2012, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya permintaan investor di kawasan industri membuat para pengembang besar mengembangkan lahan lebih ekspansif. Data konsultan properti Colliers International Indonesia memaparkan, para pengembang besar saat ini mengalokasikan lahan khusus untuk lahan industri.

Para pengembang besar tersebut adalah Gajah Tunggal Group, Agung Podomoro Group, Lippo Group, Jababeka, dan Bakrie Brothers. Agung Podomoro Group, menurut data Colliers, berencana menyiapkan lahan seluas 342 khusus untuk kawasan industri.

"Banyak pengembang besar melihat potensinya, mereka menyiapkan lahan untuk industri. Bahkan, lahan berbukit-bukit yang tadinya tidak diolah kini ikut digarap," kata Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam paparan kuartal II-2012, pekan lalu.

Tingginya minat para pengembang besar ini, baik yang telah berkecimpung dalam lahan industri maupun pemain baru, tak lepas dari faktor tingginya permintaan investor, sementara di sisi lain pasokannya terus tipis. Menurut data Colliers , pasokan lahan hingga kuartal II – 2012 hanya mencapai 400 hektar, sementara pada 2011 total pasokan lahan mencapai 1.200 hektar.

Lahan industri yang tersedia saat ini masih di seputar Serang, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang, dan Bogor. Dari enam kawasan ini, tiga kawasan paling favorit di mata investor adalah Serang, Bekasi, dan Karawang. Ketiganya disukai karena didukung aksesibilitas dan infrastruktur memadai.

Pasokan tipis tersebut, tak pelak, membuat harga lahan industri semakin mahal. Ferry mengungkapkan, harga lahan industri tertinggi ada di Karawang, sebesar rata-rata 127,5 Dolar AS per meter persegi atau naik 84 persen.

Saat ini harga lahan industri di Bekasi rata-rata 175,14 Dolar AS per meter persegi, di Tangerang pada triwulan II-2012 harga lahan industri mencapai 114,15 Dolar AS, sedangkan harga lahan industri di Serang 107,53 Dolar AS.

"Bahkan, karena pasokan tinggi dan mengantisipasi harga, ada calon pembeli membeli lahan yang belum jadi. Karena nanti setelah infrastruktur, drainase, dan lainnya siap, harga akan sangat tinggi. Untuk itu mereka membeli sekarang. Dari pemilik sendiri ada kecenderungan menyewakan saja, karena mereka juga butuh untuk kepentingan ekspansi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com