Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Passions of Mario: Blanco Renaissance Museum dan Jalak Bali

Kompas.com - 19/03/2010, 20:55 WIB

oleh Fattah Johan

KOMPAS.com -  Walaupun mempunyai darah Eropa, Mario Blanco tetap merasa sebagai putra asli Bali. Ia dibesarkan di Bali dan Bali telah membesarkan namanya. Kini, ia ingin berkontribusi kembali kepada Bali – menghidupkan kesenian melukis lewat Blanco Renaissance Museum (dimana ia mengambil alih peran sebagai Direktur setelah ayahnya terlanjur meninggal sebelum pembangunan museum selesai) dan juga berkonsentrasi pada usaha konservasi burung Jalak Bali.

The Blanco Renaissance Museum bisa ditemukan dengan menyusuri Jalan Raya Ubud menuju daerah Campuan. Di sisi kiri jalan raya tersebut, sudah bisa terlihat dengan jelas pintu gerbang museum ini yang dihiasi dengan sedemikian rupa.

Bersiaplah untuk dibuat kagum dari Anda tiba di pintu gerbang depan museum. Begitu pintu dibuka, Anda akan melewati sebuah jalan lorong (archway), membuat nuansa megah tempat ini lebih terasa lagi.

Setelah melewati bundaran jalan masuk ke museum, pengunjung akan dituntun ke area taman, dimana Anda bisa mengitari taman yang cantik dan tertata rapi. Nah, disitulah letak pintu masuk yang sesungguhnya ke museum. Tangga dengan gapura yang dirancang khusus oleh Mario menyerupai tirai menyambut Anda, mengundang tamu-tamu untuk masuk ke suasana yang berbeda.

Gedung museum ini berbentuk lingkaran dan dekorasi interiornya didominasi dengan warna yang terang dan berani. Karya seninya, lukisan cat minyak Antonio Blanco dengan kebanyakan wanita Bali telanjang sebagai obyek lukisan menjadi atraksi utama. Tidak hanya lukisan wanita telanjang, Blanco juga banyak menggambar wanita dalam pose-pose yang sensual.

Menurut Blanco, wanita adalah seni yang paling tinggi, ciptaan Tuhan yang paling indah. Bercinta dengan wanita, menurutnya adalah ekspresi seni yang luar biasa. Semua lukisan, dituturkan oleh Mario, sengaja dipasang sesuai eye-level, memudahkan pengunjung untuk dapat melihat lebih dekat unsur-unsur yang detail dari karya-karya Blanco.

Lukisan-lukisan dipajang sepanjang lantai 1 dan 2, dengan lantai 3 dirancang sebagai tempat tamu menikmati alam terbuka.dan pemandangan perbukitan Ubud yang memikat. Area atap ini pun tidak ketinggalan juga didekorasi dengan patung-patung emas.

Tersambungkan dengan gedung museum namun di area yang terpisah, pengunjung bisa melihat studio tempat Antonio Blanco melukis. Dengan set-up sebagai viewing room, peralatan melukis Blanco tertata dengan rapi, dan beberapa karya-karyanya dijajarkan di satu sisi tembok. Ruang Gallery berada di sebelah studio Antonio.

Di galeri, terpampang foto-foto tamu-tamu kenegaraan, bintang besar, dan berbagai koleksi foto keluarga Blanco dari masa ketika anak-anak Blanco masih kecil. Di ruangan sebelah galeri ini, baru Anda dipersilahkan melihat sisi “nakal” yang menjadi keunikan tata ruang dan dekorasi Renaissance Museum Blanco.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com