KOMPAS.com - Sekilas, keramik lantai dengan keramik dinding nampak sama. Namun, ternyata kedua keramik itu memiliki perbedaan.
Perbedaan antara keramik lantai dengan keramik dinding perlu diketahui masyarakat agar tidak salah memilih.
Hal itu sebagaimana dikutip dari unggahan akun Instagram resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR pada Senin (26/02/2024).
Secara fungsi, keramik lantai dirancang untuk menahan beban yang berat, misalnya furnitur dan alat elektronik lainnya.
Sedangkan keramik dinding difungsikan untuk melindungi dinding dari kotoran dan elemen dekorasi dari suatu ruangan.
Baca juga: Haruskah Merendam Ubin Keramik Sebelum Dipasang?
Kemudian, keramik lantai memiliki koefisien gesekan atau Coefficient of Friction (COF) lebih tinggi dari keramik dinding.
Pasalnya keramik lantai harus menerima gesekan dengan kaki penghuni rumah lebih sering dibandingkan dengan keramik dinding.
Lalu, tekstur keramik lantai biasanya lebih beragam, mulai dari tekstur yang kasar agar tidak licin, hingga tekstur yang halus untuk membuat rumah terasa sejuk. Sedangkan keramik dinding, teksturnya relatif lebih halus.
Namun yang menjadi keunggulan kedua keramik itu adalah sama-sama mudah dibersihkan dibandingkan bahan lainnya.
Perbedaan selanjutnya, dari segi ketebalan, keramik lantai memiliki ukuran yang lebih tebal dibandingkan keramik dinding.
Alasannya, kembali kepada fungsi keramik lantai yang dirancang mampu menahan beban berat.
Sementara terkait tipisnya keramik dinding agar mengurangi beban vertikal keramik saat terpasang di dinding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.