Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa di Dalam Rumah Banyak Debu? Ini Jawabannya

Kompas.com - 17/07/2023, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah berdebu menjadi permasalahan umum yang kerap dialami masyarakat sehari-hari.

Permasalahan ini seakan-akan tak pernah bisa selesai, sehingga membuat para penghuni rumah terbiasa.

Hal penting bagi mereka adalah membersihkan rumah yang berdebu secara rutin tanpa mencari tahu alasan di baliknya.

Padahal, dengan mengetahui alasan di dalam rumah banyak debu, setidaknya bisa mengurangi jumlahnya.

Sebetulnya, debu bukan hanya kotoran yang masuk ke dalam ruangan, meskipun itu jelas merupakan komponen utama.

Debu terdiri dari banyak partikel, seperti rambut, kulit mati, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, serangga mati, kotoran tungau debu, dan bahkan mikroplastik.

Baca juga: Praktikkan 10 Langkah Ini, Debu Bakal Hilang dari Rumah Anda

Lantas, kenapa di dalam rumah banyak debu? Berikut beberapa jawabannya:

Permadani dan Karpet Kotor

Kotoran yang mengendap pada serat karpet dan permadani bisa menjadi penyumbang utama debu di dalam rumah.

Sering menyedot debu mungkin dapat membantu selama tidak mensirkulasi ulang sebagian debu kembali ke ruangan.

Sayangnya, hal itu pasti terjadi jika penghuni rumah menggunakan penyedot debu dengan kemampuan menangkap debu yang tidak efisien.

Untuk itu, baiknya mempertimbangkan beralih ke penyedot debu HEPA yang dapat menjebak sebanyak 99 persen debu dan kotoran yang terkumpul.

Kemudian untuk mengurangi debu di karpet, sarankan anggota rumah dan tamu untuk melepas sepatu di depan pintu. Akan lebih baik jika langsung menyimpannya di rak sepatu.

Jendela Bermasalah

Jendela rumah yang sudah tua dapat membiarkan debu dan kotoran luar masuk melalui celah dan celah yang hampir tidak terlihat.

Selain itu, membiarkan jendela terbuka untuk waktu yang lama dapat membuatnya kotor dari luar. Terutama jika lokasi rumah di dekat jalan yang ramai.

Untuk memastikan jendela tidak membiarkan debu masuk, tutup celahnya menggunakan dempul dan sealant.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com