JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu upaya untuk mengurangi banjir yang kerap terjadi di hulu Sungai Citarum adalah dengan membangun beberapa infrastruktur, seperti Terowongan Nanjung, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Terowongan ini dibangun dengan dua buah tunnel. Adapun masing-masing panjangnya 230 meter dan diameter 8 meter.
Keberadaan terowongan kembar ini disebut mampu mengurangi luasan area banjir dari awalnya sekitar 490 hektar menjadi 80 hektar.
Baca juga: Diresmikan Jokowi, Ini Informasi Lengkap Terowongan Nanjung
Beroperasinya infrastruktur tersebut bisa mengurangi banjir di beberapa wilayah seperti Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Selain Terowongan Nanjung, infrastruktur lain yang diharapkan dapat mengurangi banjir adalah retarding basin atau kolam retensi Cieunteung yang berada di pinggir Sungai Citarum.
Ada pula kolam retensi Gedebage seluas 7,7 hektar dan floodway atau sodetan Cisangkuy. Selain itu akan ada tujuh buah kolam lain yang mampu menampung air.
"Tahun ini sudah bisa diselesaikan, Insha Allah banjir yang dulunya selalu terjadi di cekungan ini tidak terjadi di tahun setelah 2020," ucap Presiden di Bandung, Rabu (29/1/2020).
Kelak jika pembenahan hulu rampung, Menteri PUPR Basuki mengatakan fokus berikutnya adalah mengendalikan banjir muara Sungai Citarum atau di hilir Muara Gembong dengan membangyn bendungan di Sungai Cibeet.
Berikut penampakannya: