SMF Kucurkan Pinjaman Subordinasi untuk BTN Rp 3 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengucurkan dana pinjaman subordinasi Rp 3 triliun kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dalam rangka mendukung peningkatan Program Satu Juta Rumah.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian pinjaman antara Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dan Direktur Bank BTN Nixon Napitupulu, Jum’at (27/12).

Pinjaman dengan suku bunga fixed 5 tahun ini bertujuan untuk meningkatkan peran BTN sebagai kontributor utama dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kerjasama tersebut terdapat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank BTN pada tahun 2019 dan merupakan pinjaman subordinasi kedua setelah yang pertama tahun 2016 dengan nilai sama.

Dengan demikian, pinjaman subordinasi yang telah disalurkan SMF sudah mencapai Rp 6 triliun.

Pinjaman Subordinasi akan digunakan sebagai instrumen penambahan modal atau junior loan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No 34/POJK.03/2016 tentang perubahan atas POJK No 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum.

Baca juga: SMF Terbitkan Efek Beragun Aset Syariah Kuartal I-Tahun 2020

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan kerja sama pinjaman subordinasi merupakan bentuk dukungan SMF kepada Bank BTN yang merupakan mitra sejak tahun 2006.

“Kami berharap pinjaman ini dapat memperkuat pemodalan Bank BTN, sehingga dapat meningkatkan kontribusinya di Program Satu Juta Rumah, yang dicanangkan oleh Pemerintah," ujar Ananta.

Hal tersebut sejalan dengan visi SMF dalam mendukung ketersediaan rumah layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury menambahkan, Bank BTN ditunjuk Pemerintah untuk menyediakan rumah bagi kaum milenial di Indonesia.

Dengan adanya dana pinjaman tersebut, dapat mendukung upaya Bank BTN menghadirkan rumah milenial.

Baca juga: SMF Catat Kenaikan Penyaluran KPR Rp 1,38 Triliun