JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) berencana melepas 1.093.333.400 atau sebanyak-banyaknya 25 persen kepemilikan saham melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Royal Investium Sekuritas. Rencananya, perseroan akan dicatatkan dengan kode emiten TRIN.
President dan CEO Triniti Land Ishak Chandra mengatakan, lewat aksi korporasi ini, perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar.
Sebesar 35 persen dana tersebut akan digunakan sebagai pinjaman kepada Entitas Anak, yaitu PT Triniti Menara Serpong (TMS) yang selanjutnya memanfaatkannya sebagai tambahan modal kerja dan pembangunan proyek Apartemen Collins Boulevard.
Baca juga: Terjual 70 Persen, Harga Apartemen The Smith Naik Jadi Rp 31 Juta/M2
Sebagian 35 persen lainnya digunakan untuk pinjaman kepada Entitas Anak, yaitu PT Puri Triniti Batam (PTB) yang selanjutnya akan memanfaatkannya sebagai modal kerja dan pembangunan proyek Marc’s Boulevard.
"Adapun sisa sebesar 30 persen digunakan untuk biaya pengembangan dan modal kerja perseroan yang berupa biaya operasional Perseroan," kata Ishak, di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Triniti Land menggunakan laporan keuangan Semester I atau Juni 2019 dalam aksi korporasi ini. Pada periode ini, Triniti Land mencetak marketing revenue sebesar Rp 300 milliar dan booked revenue Rp 132 milliar.
Sementara itu, laba bersih senilai Rp 33,5 miliar. Setelah memperkenalkan Collins Boulevard tahun 2018, melalui Entitas Anak juga mengembangkan Proyek Marc’s Boulevard berupa mixed-use, condo villa, apartemen, SOHO, rukan, town house, pusat perbelanjaan, educity, dan perkantoran yang berlokasi di Pasir Putih, Batam. \
Total gross development value (GDV) proyek ini mencapai Rp 6,4 triliun dengan waktu pengembangan hingga tahun 2028.
Sementara tahun depan Perseroan melalui Entitas Anak akan meluncurkan project Marc’s
Boulevard di PIK2 berupa middle upper class condominium, branded service apartment, SOHO
dan supporting retail dengan GDV Rp 2,53 triliun dalam pengembangan hingga 2026.