KOMPAS.com - Pengembang PT Intiland Development Tbk melalui anak usahanya PT Sinar Puspapersada, mendirikan Masjid Jami’ Al-Kautsar Talaga Bestari.
Talaga Bestari merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu seluas 308 hektar di Cikupa, Tangerang.
Pembangunan rumah ibadah ini ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama pada Rabu (27/11/2019).
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Intiland Permadi Indra Yoga, pembangungan masjid tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memenuhi kebutuhan ibadah warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Baca juga: Setelah Renovasi, Masjid Istiqlal Bakal Lebih Kinclong
"Kami menangkap aspirasi dan kebutuhan warga perumahan terhadap fasilitas ibadah cukup tinggi. Semoga proses pembangunannya berjalan lancar dan masjid Jami’ Al-Kutsar menjadi kebanggaan warga Talaga Bestari," ucap Permadi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
Masjid ini didirikan di atas lahan seluas 3.900 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 650 meter persegi.
Bangunan tersebut dapat menampung sekitar 600 orang, serta bisa ditingkatkan menjadi hingga 3.000 orang dengan memanfaatkan halaman dan area parkir.
Untuk desainnya, Permadi mengatakan, rumah ibadah ini memiliki rancangan desain yang digadang-gadang akan menjadi landmark kawasan Talaga Bestari. Desain gedung terinspirasi dari bentuk Kabah dengan dominasi warna hitam.
Bangunan juga akan dilengkapi dengan ornamen kaligrafi bertuliskan lafaz Al-Kautsar berwarna kuning pada bagian dindingnya.
Masjid tersebut nantinya juga tidak menerapkan penggunaan kubah untuk bagian atapnya. Selain itu, bangunan rumah ibadah ini didesain tanpa menggunakan tiang penyangga, sehingga memberikan ruang luas bagi para jamaah.
Desain bangunan tersebut juga merupakan respons terhadap iklim tropis di Indonesia. Selanjutnya, plafon pada masjid disebut akan menghadirkan sirkulasi udara yang lebih baik.
Pemilihan plafon yang tinggi juga untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah jamaah sehingga perlu diperluas dengan pembangunan lantai mezzanine di masa mendatang.
"Desain mihrab (tempat imam) masjid akan menyerupai Ka’bah dan dibuat terbuka, untuk menghadirkan suasana seperti beribadah di depan Ka’bah. Pada mihrab masjid akan diberikan unsur air agar menambah kesejukan bagi jamaah yang menjalankan ibadah di Masjid Jami’ Al-Kautsar," ucap Permadi.
Dia menambahkan, proses pembangunan rumah ibadah tersebut akan memakan waktu hingga satu tahun. Dengan demikian, pihaknya berharap pada akhir tahun 2020, masjid ini dapat beroperasi.