JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad menyatakan, perseroan tengah melakukan finalisasi dokumen yang diperlukan untuk mengajukan pinjaman kepada Bank Dunia sebesar 197,5 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 2,76 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk membantu proyek eksplorasi panas bumi atau geothermal dalam rangka meminimalisasi risiko yang ditanggung oleh kontraktor atau badan usaha yang melakukan kegiatan eksplorasi.
"Kami siapkan programnya, karena itu mencakup aktivitas yang cukup berisiko, yaitu drilling. Oleh karena itu, programnya kita siapkan dulu secara matang," kata Edwin di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Baca juga: Ini Sejumlah Proyek Ibu Kota Baru yang Diincar SMI
Selain dokumen, ia menambahkan, ada dua hal yang kini tengah tengah disapkan secara matang. Pertama, soal skema mengurangi resiko, agar dalam pelaksanaannya mengurangi dampak kegagalan.
"Kedua, tentunya ekosistem atau hal-hal yang bisa memperbaiki lingkungan investasi. Seandainya reserve ada, tapi harga beli listrik belum memberi insentif, itu mengganggu kesinambungan. jadi skema financing dan lingkungan investasi," papar Edwin.
Nantinya, dana tersebut dapat disalurkan baik itu kepada badan usaha milik negara atau pun swasta yang memenangkan tender eksplorasi panas bumi.
"Target kami, kalau tahun depan bisa bergulir, paling cepat, bagus," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.