Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur Tak Bisa Hanya Berorientasi Hasil

Kompas.com - 24/10/2019, 16:15 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menilai, pembangunan infrastruktur tak bisa hanya berorientasi hasil. 

Sebab, tanpa adanya proses yang baik, hasil pembangunan pun tidak akan maksimal. Selain itu, potensi terjadinya kecelakaan kerja maupun kecelakaan konstruksi juga dapat terjadi, bila proses pembangunan tidak direncanakan secara matang.

"Walaupun pemerintah sekarang mengacu pada orientasi output, bagaimana mendapatkan gedung yang bagus, tapi sekali lagi, tanpa proses yang baik kita tidak akan mendapatkan gedung yang baik," ucap Syarif di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Indonesia-Korea Berbagi Inovasi Teknologi Konstruksi

Syarif menambahkan, salah satu aspek penting dalam proses pembangunan yakni memastikan seluruh prosedur keselamatan dan kesehatan kerja terpenuhi.

Mulai dari kewajiban memakai alat pelindung diri (APD) hingga sejumlah instrumen pelindung lain yang harus terpasang di sekitar lokasi proyek. 

Namun yang jadi persoalan, masih banyak pekerja konstruksi yang justru mengabaikan faktor keamanan tersebut.

Mereka menganggap, karena sudah terbiasa tidak memakai APD, maka itu menjadi hal yang dimaklumi.

Padahal, ketidakdisiplinan perilaku dalam bekerja dapat menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja. 

"Salah satu kelemahan kita adalah kita lemah dalam mewujudkan budaya yang disiplin terhadap mencegah terjadinya keselamatan konstruksi," ujarnya.

Perlu adanya pembiasaan kepada para pekerja konstruksi untuk disiplin dalam menggunakan APD. Mulai dari helm, rompi, sepatu safety, hingga body harness

"Kalau sudah terbiasa menggunakan APD, tentu akan merasa tidak nyaman ketika tidak menggunakan APD atau APK," kata Syarif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com