JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati secara umum pasar apartemen mengalami kelebihan pasokan alias over supply, namun untuk segmen tertentu masih terdapat peluang besar yang menjanjikan.
Segmen tertentu dimaksud adalah apartemen dengan klasifikasi menengah ke atas dengan rentang harga Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per meter persegi.
Kondisi inilah yang mendorong PT Sutera Agung Properti (SAP) atau lebih beken disebut Saumata Group optimistis melansir apartemen baru tahun 2020.
Langkah strategis ini dilakukan menyusul keberhasilan mereka membidik ceruk pasar spesifik, apartemen kelas menengah, Saumata Suites, di kawasan Alam Sutera, Tangerang.
Saumata Suites dikembangkan hanya 104 unit dengan harga penawaran Rp 5 miliar atau Rp 28 juta per meter persegi dengan dimensi 168 meter persegi dan tiga kamar tidur.
Baca juga: Sutera Agung Siapkan Rp 2,2 Triliun untuk Dua Proyek
"Hingga saat ini, penjualan sudah mencapai 55 persen. Mereka yang membeli adalah konsumen end user yang mencari apartemen dengan ukuran lebih luas," tutur Direktur Saumata Group Boy Noviyandi menjawab Kompas.com, Jumat (18/10/2019).
Boy menambahkan, selain hirau akan luas unit, konsumen end user yang masih tetap memiliki minat membelanjakan uangnya untuk apartemen adalah mereka yang secara finansial sudah bebas merdeka.
"Kalau produk yang kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, pasti akan laku. Sebaliknya, jika tidak sesuai ya jatuhnya enggak terserap. Inilah yang akhirnya menyebabkan over supply," tegas Boy.
Untuk proyek apartemen baru nanti, lanjut Boy, SAP akan mengembangkannya di kawasan Jakarta Selatan, seluas 10-12 hektar.
Lokasi ini dipilih juga karena permintaan pasar yang menginginkan apartemen dengan kualitas dan spesifikasi serupa Saumata Suites, namun berada di Jakarta.
"Para ekspatriat dan konsumen Saumata Suites, membutuhkan apartemen seperti ini di Jakarta Selatan," imbuh Boy.
Di Jakarta Selatan, SAP akan membangun apartemen semi furnished dengan harga penawaran perdana mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 45 juta per meter persegi.
Berbeda dengan di Alam Sutera, untuk proyek teranyar ini, mereka akan menggandeng investor asing. Hal ini karena kebutuhan dana investasinya lebih tinggi yakni di kisaran Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.
Saat ini, sebut Boy, sudah ada dua investor asing yang tertarik dan akan disunting SAP, yakni berasal dari Korea Selatan dan Jepang.
Selain di Jakarta Selatan, SAP juga sedang menjalani proses kajian untuk membangun satu proyek apartemen lagi di Alam Sutera, dengan luas lahan 6.000 meter persegi.
"Permintaannya demikian tinggi, berasal dari para top manager industri di Cilegon, serta para ekspatriat. Menariknya, mereka beli dengan cara membayar ke kami (developer). Enggak mau ribet dengan segala checking dari perbankan," ungkap Boy.
Untuk diketahui, SAP merupakan pengembang pendatang baru yang didirikan secara kolektif oleh empat orang pemegang saham yang terdiri atas beragam latar belakang. Mereka adalah Tri Ramadi, Ferdy Chamsi, Heryanto, dan Kimilia Jajawihardja.
Hingga kini, mereka memiliki tiga portofolio yakni Saumata, Saumata Suites, dan Saumata Premier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.