BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diresmikan akhir Oktober 2019.
Bagian yang diresmikan merupakan Seksi II, III, dan IV porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha konsorsium PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS).
"Sebelumnya dilakukan serah terima dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke Jasa Marga. Setelah itu, tol ini menjalani uji laik fungsi guna mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), baru kemudian diresmikan," kata Danang saat meninjau perkembangan proyek Tol Balsam, Minggu (8/9/2019).
VIDEO: Menjajal Tol Balikpapan-Samarinda, Pertama di Provinsi Ibu Kota
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan porsi JBS sudah sangat siap diresmikan, sementara pekerjaan yang masih tersisa dari total keseluruhan berada di Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah dari APBD dan APBN.
Baca juga: Jalan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Dinilai Berkualitas Tinggi
"Ya ini di titik-titik tertentu masih berupa tanah," ucap Desi.
Setelah diresmikan, tol ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sebelum dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilometer sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Namun, tarif ini kemungkinkan akan berubah jika PPJT diamandemen terkait diambilalihnya pekerjaan porsi pemerintah sepanjang 3,8 kilometer oleh JBS.
Sementara Seksi I dan V yang merupakan porsi pemerintah masih terkendala pengadaan lahan. Dua seksi ini, menurut Danang, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Terdapat dua bidang lahan yang belum bebas dengan kondisi lunak, dan sebagian tanah rawa, yang tidak stabil sehingga membutuhkan rekayasan engineering.
Baca juga: Tol Balsam di Provinsi Ibu Kota Baru Rampung Oktober 2019
"Struktur lahan harus di-treatment dulu, contohnya dengan
pile slab, termasuk konstrukai untuk jembatan, dan ini ongkosnya mahal," kata Danang.
Oleh karena itu, pihaknya telah bicara dengan PT Jasa Marga (Persero) untuk ikut mengatasi hal ini, dan disambut baik dengan progres positif.
"Ini harus kerja keras untuk menyelesaikan. Makanya kami harapkan BUJT berpartisipasi membangun Seksi I dan V yang kami tawarkan," ucap Danang.
Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai provinsi ibu kota baru menggantikan Jakarta, melegitimasi kehadiran Jalan Tol Balsam.