BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memberikan tenggat waktu hingga akhir 2019 kepada kontraktor China untuk menyelesaikan konstruksi Tol Cisumdawu.
Menyusul target operasional pada tahun 2020 guna mendukung akses dari Bandung, Subang, Sumedang, dan sekitarnya menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.
"Kami akan kembali menegur kontraktor dari China untuk mempercepat pekerjaannya. Kalau tidak bisa, kami segera dan secepatnya mengalihkan pekerjaan ke kontraktor Indonesia," tegas Danang menjawab Kompas.com, di Bandung, Rabu (4/9/2019) malam.
Baca juga: Tahun 2020, Ke Bandara Kertajati Bisa Lewat Tol Cisumdawu
Pemerintah, kata Danang, bersikap menunggu sambil melakukan evaluasi. Jika sampai tenggat waktu yang diberikan, mereka tak kunjung dapat merampungkan pekerjaannya, pemerintah bakal mencari solusi yang lebih bagus.
"Kalau bicara pembagiannya business to business, kita lihat sampai akhir tahun ini, kita pasti cari solusi yang lebih bagus lagi," ujar Danang.
Dari total enam seksi epanjang 60,84 kilometer, kontraktor China mendapat jatah mengerjakan Seksi I dan Seksi II. Dana konstruksi untuk membangun dua seksi pertama ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan pinjaman China.
Baca juga: CKJT Minta Tambahan Pagu Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu
Sementara untuk Seksi III hingga VI, dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Kasatker Pelaksanaan Jalan Bebass Hambatan Cisumdawu Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Yusrizal Kurniawan mengatakan, Tol Cisumdawu merupakan tol panoramik karena pemandangan alamnya yang indah.
Lokasinya berada di Seksi II Fase 2 Tol Cisumdawu yang menghubungkan Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer atau tepatnya berada di Desa Cilengsar, Sumedang, Jawa Barat.
"Ini merupakan jalan tol pertama yang dilengkapi dengan terowongan. Tak kalah indah dibanding jalan tol lainnya di Indonesia," ucap Yusrizal.
Tidak seperti pekerjaan main road, pembangunan terowongan ini relatif mulus dan lancar karena tidak terkendala pembebasan lahan, dan perubahan cuaca ekstrem.
"Main road banyak permasalahan lahan dan cuaca ekstrem," sebut Yusrizal.
"Tarifnya kami hitung sekitar Rp 1.000 per kilometer," kata dia.
Jika kelak rampung, Tol Cisumdawu mampu memangkas jarak tempuh dari Bandung menuju Cirebon menjadi sekitar 45 menit.
Selain sebagai akses menuju Bandara BIJB di Kertajati, Majalengka, Tol Cisumdawu juga dirancang untuk mendukung pengembangan kawasan segitiga ekonomi baru Cirebon, Subang, dan Majalengka (Rebana).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.