JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan ibu kota baru akan berkonsep city in the forest. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam.
"Ini tentunya akan menjadi perhatian dunia karena kita akan bangun ibu kota di Kalimantan, tetapi kita pastikan akan membangun smart and forest city. Kita tidak akan merusak heart of Borneo," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/8/2019).
Nantinya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan di dalam mendesain dan membangun ibu kota baru ini. Pertama, ibu kota baru harus mencerminkan identitas bangsa yang diterjemahkan dalam desain urban secara filosofis dari pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Kedua, harus ada keberlanjutan aspek kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan. Karena itu, konsep pembangunan IKN baru meminimalisasi intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan atau City in the Forest.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Kajian Jalan Tol Ibu Kota Baru
"Ketiga, IKN merupakan kota yang cerdas dan modern berstandar internasional. IKN baru menjadi kota yang compact, mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)," ucapnya.
Basuki menambahkan, penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif juga perlu mendapatkan perhatian.
Di samping itu juga persoalan moda transportasi publik yang terintegrasi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kolaborasi antara arsitektur modern dengan kearifan lokal.
Dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan lokasi pasti ibu kota baru. Setelah itu, Kementerian PUPR akan menyusun detail desainnya.
Ia berharap, konstruksi ibu kota baru dapat dimulai pada 2020 dengan pembangunan infrastruktur dasar yang ditargetkan selesai dalam kurun empat tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.