JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memberikan bunga khusus untuk 25 proyek Perumnas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bunga tersebut diberikan mulai 4,5 persen per tahun efektif fixed 1 tahun pertama, kemudian 6,75 persen per tahun efektif untuk tahun kedua, dan 8,25 persen per tahun efektif fixed 1 tahun untuk tahun ketiga.
Variasi bunga khusus tersebut berlaku bagi semua calon nasabah. Sinergi antara Perumnas dan BTN untuk penawaran bunga khusus tersebut berlaku setelah penandatanganan nota kesepahaman kerjasama program subsidi bunga untuk fasilitas KPR dan KPA BNI Griya dalam Rangka HUT Perumnas ke-45 di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Direktur Bisnis Konsumer BNI Tambok P Setyawati mengatakan bahwa BNI juga menawarkan beberapa keringanan, yaitu propisi khusus sebesar 0,5 persen. Selain itu, para nasabah juga dibebaskan dari biaya administrasi dan biaya appraisal.
"Kami juga tawarkan plafon sampai sebesar Rp 20 miliar dengan jangka waktu fleksibel sampai 30 tahun, bahkan fleksibilitas fitur angsuran suka-suka dimana cicilannya akan jadi lebih ringan di awal kredit, disesuaikan dengan penghasilan," kata Tambok.
Tambok menambahkan, keistimewaan lain BNI Griya saat ini adalah Proses Instant Approval yang memungkinkan persetujuan kredit cepat dengan simplifikasi dokumen bagi calon debitur sehingga nasabah hanya cukup membawa dokumen Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan form aplikasi pengajuan BNI Griya.
Instant approval ini diharapkan bisa menggenjot kinerja BNI Griya yang sudah mencatatkan portofolio Rp3,5 triliun per Juni 2019 atau tumbuh 8,9 persen secara year on year (yoy). Adapun jumlah debitur BNI Griya per Juni 2019 lalu sebanyak 184.152 debitur.
"Kami masih berfokus pada pasar kolektif atau institusi yang pegawainya telah menyalurkan payroll melalui BNI," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Perumnas Anna Kunti menuturkan, bahwa Perumnas sendiri menyiapkan program penawaran berupa keringanan bunga KPR/KPA sebesar 4,5 persen fix 1 tahun.
Program tersebut berlaku bagi konsumen yang melakukan pembelian produk berupa rumah atau apartemen dan melakukan akad kredit pada rentang waktu yang tersebut siap diluncurkan. Ada sekitar 12 ribu unit hunian yang tersebar dalam 19 kota atau kabupaten yang masuk dalam program ini.
"Target untuk program sinergi dengan BNI ini kami harapkan bisa mengantongi Rp 1 triliun. Dengan membidik beberapa institusi melalui sistem payroll seperti BNI ini kami menangkap beberapa peluang pasar untuk dapat dikolaborasikan pada proyek strategis kami," kata Anna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.