JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah regional Banjarbakula di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah dirampungkan Kementerian PUPR.
TPA ini dapat menampung 790 ton sampah per hari yang berasal dari lima kabupaten/kota di kawasan metropolitan Banjarbakula.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel, Muhammad Rizat Abidin mengatakan, kelima kabupaten/kota yang dimaksud yaitu Kota Banjarmasin dengan 440 ton per hari, Kota Banjarbaru 200 ton per hari, Kabupaten Banjar 70 ton per hari, Kabupaten Barito Kuala 40 ton per hari, dan Kabupaten Tanah Laut 40 ton per hari.
"Kelima kabupaten/kota yang dikoordinir oleh Pemprov Kalsel mengajukan usulan dengan memenuhi persyaratan seperti sesuai dengan rencana tata ruang, sudah memiliki kajian analisis dampak lingkungan (Amdal), unit pengelola dan tersedianya lahan," ucap Rizat dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2019).
Pembangunan TPA ini telah dilaksanakan sejak 12 Mei 2017 hingga 30 November 2018 dengan anggaran Rp 150 miliar dalam kontrak tahun jamak 2017-2018.
TPA tersebut dilengkapi empat sel landfill dengan luas total 8 hektar, Unit Pengolah Lindi, Bangunan Cuci Kendaraan, Jembatan Timbang, kantor dan pos jaga. Masa manfaat setiap sel TPA diharapkan bisa digunakan selama 10 tahun.
Penggunaan sistem sanitary landfill dilakukan untuk membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.
"Pada prinsipnya, cara kerja sistem sanitary landfill ini sampah yang masuk adalah sampah sisa atau 30 persen dari sampah awal yang telah dipilah dan dipilih. Sampah kemudian dilapis tanah. Berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut," jelas Rizat.
Selain itu, cairan yang keluar dari sampah basah akan diolah terlebih dahulu. Sehingga, cairan tersebut menjadi air bersih yang tidak mengandung zat kimia yang bisa berakibat pada pencemaran lingkungan.
"Maka kalau dilakukan seperti ini saya yakin lingkungan disekitar TPAS regional Banjarbakula tidak akan tercemar yang meninggalkan bau serta mampu menyebabkan penyakit," pungkasnya.
TPA juga dilengkapi area pencucian armada unit truck yang membuat lingkungan disekitar menjadi lebih bersih. Di samping itu, pengelolaan TPA ini akan dilakukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) dibawah Pemerintah Provinsi.
TPA Banjarbakula saat ini sudah beroperasi, namun untuk kelancaran akses keluar masuk truk pengangkut sampah, Pemerintah Provinsi tengah menyelesaikan perbaikan dan pelebaran jalan akses.