Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek Perancang Piramida Louvre Meninggal Dunia

Kompas.com - 17/05/2019, 16:41 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitek legendaris IM Pei meninggal dunia. Perancang piramida kaca ikonik di Museum Louvre ini meninggal di Paris dalam usia 102 tahun.

Pei merupakan arsitek pertama yang bekerja di Louvre bersama dengan tiga piramida yang lebih kecil dan tambahan bawah tanah yang luas ke pintu masuk museum.

Pada awalnya, banyak orang menetang gagasannya menghadirkan struktur piramida bermaterialkan kaca.

Meski begitu ia tetap menjalankan rencananya, dan hingga hari ini, struktur tersebut menjadi salah satu bangunan ikonik di Paris.

Baca juga: Cerita di Balik Piramida Kaca Museum Louvre

Melansir BBC, Pei lahir di Guangzhou, China pada tahun 1917 dan bermigrasi ke Amerika Serikat saat usianya 18 tahun.

Di negara ini, dia menuntut ilmu di University of Pennsylvania, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan Harvard University.

Setelah menyelesaikan studinya, Pei bekerja sebagai ilmuwan riste untuk Pemerintah AS selama Perang Dunia II, dan mulai bekerja sebagai arsitek pada tahun 1955.

Louvre Pyramid, Paris Louvre Pyramid, Paris
Gayanya dalam merancang bangunan disebut sebagai modernis dengan tema-tema kubus. Selain itu, hasil karyanya juga dipengaruhi oleh kecintaannya pada arsitektur Islam.

Selain piramida Louvre, karyanya yang lain termasuk Dallas City Hall dan Miho Museum Jepang.

"Saya percaya, arsitektur merupakan seni pragmatis. Untuk menjadi seni itu harus dibangun di atas dasar kebutuhan," katanya.

Dia juga telah memenangkan beragam penghargaan seperti AIA Gold Medal, the Praemium Imperiale for Architecture.

Bahkan pada tahun 1983, dia dianugerahi Pritzker Prize. Para juri saat itu mengatakan, karyanya telah memberikan beberapa ruang interior dan bentuk eksterior paling indah pada abad ini.

Dari penghargaan tersebut, Pei menerima hadiah sebesar 100.000 dollar AS. Uniknya, dia tidak mengunakannya untuk keuntungan pribadi namun ia manfaatkan untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak muda untuk mempelajari aarsitektur di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com