JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengklaim 280.000 rumah telah dibangun sampai April 2019.
Pembangunan rumah ini dalam rangka mewujudkan Program Sejuta Rumah yang digulirkan sejak tahun 2015.
Menurut Khalawi, pelaksanaan Program Sejuta Rumah rumah agak tersendat antara lain karena para pengembang yang masih menunggu kepastian harga baru untuk rumah subsidi.
"Sampai bulan ini ya sekitar 280.000-an. Kayaknya rata-rata pengembang masih menunggu harga baru," ucap Khalawi ketika dijumpai di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Baca juga: Kejar Target Sejuta Rumah, Pemerintah Buat Program Berbasis Komunitas
Padahal, target tahun ini sebanyak 1,250 juta rumah. Meski jumlah itu lebih banyak daripada tahun sebelumnya, Khalawi optimistis dan tetap bersemangat merealisasikannya.
"Ya, naik. Namanya target untuk semangati kita. Dulu kan sejuta ya. Kita coba. Insya Allah naik," ujar Khalawi.
Keyakinan Khalawi berangkat dari lahirnya program pendukung macam program pembangunan rumah berbasis komunitas, rumah subsidi untuk aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri.
Ditambah lagi, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang mulai melaksanakan tugasnya.
Selain itu, pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk ASN dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diyakini dapat membantu realisasi Program Sejuta Rumah.
Untuk rusunawa, Kementerian PUPR mengalokasikan dana senilai Rp 2,6 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.