JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja memperbaiki infrastruktur pasca-bencana alam di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 28 September 2018.
Usaha rekonstruksi dan rehabilitasi dilakukan melalui tiga direktorat jenderal (ditjen), yaitu Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, dan Ditjen Cipta Karya.
“Kami melakukannya melalui tiga direktorat jenderal. Rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan Kementerian PUPR ini seharusnya lebih baik dari sebelumnya atau disebut dengan build back better,” ujar Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulawesi Tengah Arie Setiadi Moerwanto kepada Kompas.com, Rabu (10/4/2019).
Dia memaparkan, pekerjaan Ditjen Sumber Daya Air membuat sistem jaringan irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi yang secara keluruhan luasnya 8.000 hektar.
Selain itu, mereka juga menurunkan muka air tanah dengan jalan mengurangi perkolasi, dan membuat sistem drainase di bawah tanah dan di permukaan tanah untuk mengurangi potensi likuifaksi.
Baca juga: Ini Kabar Perkembangan Huntara Gempa dan Tsunami Sulteng
Kemudian menurunkan dasar sungai di Palu, mengendalikan aliran debris, membuat tanggul laut untuk mengurangi luas daerah yang terdampak banjir rob akibat penurunan muka tanah (likuifaksi), dan pembuatan early warning system.
Kemudian, pekerjaan Ditjen Bina Marga berupa perbaikan dan peninggian beberapa ruas jalan di tepi pantai sepanjang Kota Palu sampai Donggala dan Palu hingga Toli-toli untuk mengurangi dampak tsunami.
Perbaikan jalan juga dilakukan di sepanjang Kulawi dan Danau Lindu di SIgi. Ada pula pembangunan jalan lingkar dalam di Palu, serta jalan untuk akses ke lokasi hunian tetap di Kelurahan Duyu dan Tondo-Talise di Palu, serta Kelurahan Pombewe di Sigi.
“Perbaikan dan perkuatan juga dilakukan di jembatan-jembatan. Pembangunan baru jembatan Palu IV sebagai ikon baru Palu, integrasi jalan, dan peredam tsunami di pantai Talise,” tambah Arie.
Sementara itu, Ditjen Cipta Karya melakukan perbaikan dan peningkatan sistem penyediaan air minum serta pengolahan air limbah di Palu, Sigi, dan semua lokasi huntap.
Hal lainnya yakni pembangunan prasarana permukiman untuk semua lokasi huntap, serta mendukung operasi dan pemeliharaan hunian sementara (huntara).
Upaya lainnya yang tidak kalah penting yaitu rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura, RSUD Undata, dan RSUD Madani di Palu, RSUD Torabelo di Sigi, serta perbaikan bangunan kampus, prasarana pendidikan, puskesmas, dan pasar.
“Terkait biaya, saya belum bisa menyampaikan sekarang detailnya karena semua baru pengajuan. Kami sedang mengoptimalkan dan merasionalkan pengajuan dana tersebut,” tutup Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.