JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan pasca-bencana di Sulawesi Tengah.
Salah satunya membangun hunian sementara (huntara) bagi warga setempat yang rumahnya hancur akibat gempa dan tsunami.
Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pihaknya mendapat tugas membangun 699 unit huntara di 72 lokasi selama dua tahun.
Sampai saat ini, dari jumlah tersebut, sudah 629 unit yang dibangun di 69 lokasi. Keseluruhan huntara itu berada di Kota Palu, serta Kabupaten Sigi dan Donggala.
"Kami diberi waktu pembangunannya maksimal dua tahun. Dari 669 unit huntara di 72 lokasi, yang sudah selesai 629 unit di 69 lokasi.
Baca juga: 29 Kepala Keluarga Mulai Tempati Huntara di Palu
Semuanya ada di tiga kota/kabupaten, yaitu Palu, Sigi, dan Donggala," ujar Arie dalam jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Senin (8/4/2019).
Secara rinci, di Kota Palu sudah dibangun 281 unit di 22 lokasi, perkembangannya 98,17 persen.
Kemudian, di Kabupaten Sigi sebanyak 195 unit di 26 lokasi, dengan progres 95,71 persen.
Berikutnya, di Kabupaten Donggala telah dibangun 153 unit di 21 lokasi, kemajuannya 91,55 persen.
"Jadi sampai saat ini, pembangunan huntara secara keseluruhan di tiga wilayah itu sudah mencapai 95,14 persen," ucap Arie.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.