Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian HGB bagi WNA Bisa Dongkrak Pasar Properti

Kompas.com - 29/03/2019, 21:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar properti di Indonesia dianggap kurang berkembang dibandingkan dengan sebagian besar negara tetangga, khususnya di segmen perumahan mewah.

Bahkan harga properti mewah di Jakarta berada di bawah Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, maupun Ho Chi Minh City.

"Mempertimbangkan hal di atas, kami berpandangan bahwa pasar hunian mewah di Jakarta memiliki potensi besar untuk bersaing untuk menarik pembeli dan investor luar negeri," tutur Direktur Riset Savills Research & Consultancy Anton Sitorus dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2019).

Baca juga: Relaksasi Pajak Barang Mewah Bakal Bangkitkan Sektor Properti

Menurut Anton,  ada dua cara untuk meningkatkan investasi properti di Indonesia, yakni dengan melakukan relaksasi terhadap Pajak Pertambahan Nilai untuk Barang Mewah (PPNBM) dan merevisi undang-undang kepemilikan properti asing.

Meski begitu, banyak tantangan yang harus dihadapi pembeli asing di Indonesia sebagian besar karena pembatasan kepemilikan properti untuk WNA.

Berdasarkan regulasi yang berlaku, pembeli asing hanya diizinkan untuk memiliki Hak Pakai.

Namun sayangnya, tidak ada pengembang yang membangun proyek apartemen dengan di atas lahan jenis ini. Sehingga, hasilnya mayoritas pembeli asing membeli properti di Indonesia lewat pihak ketiga.

Padahal, Anton menganggap ada beberapa faktor yang dianggap dapat menarik konsumen, khususnya pembeli asing seperti harga yang terjangkau, kualitas yang baik, serta potensi kenaikan harga seiring dengan prospek ekonomi yang kuat.

Ilustrasi propertiwww.shutterstock.com Ilustrasi properti

Untuk itu, pemerintah baru-baru ini juga menyatakan niat untuk mengusulkan revisi UU Agraria untuk memberikan lebih banyak ruang bagi kepemilikan asing dengan syarat tertentu.

Salah satu idenya adalah pemberian Hak Guna Bangunan bagi Warga Negara Asing (WNA). 

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil mengatakan, pemberian HGB kepada WNA merupakan hal penting. Sebab, kata dia, hal itu bisa memberikan kepastian hukum.

Baca juga: WNA Akan Miliki Properti dengan Hak Guna Bangunan

Selain itu, pemberikan HGB untuk WNA ini dianggap penting untuk mendongkrak investasi properti Indonesia. Ia yakin bila industri properti berkembang pesat, maka akan membuat banyak industri lain terdongkrak.

Jika rencana untuk meninjau pajak barang mewah dikombinasikan dengan revisi undang-undang kepemilikan asing, Anton menganggap dampaknya akan jauh lebih signifikan, terutama di segmen hunian mewah.

"Dengan lebih banyak uang luar negeri mengalir ke negara ini, pemulihan pasar properti dapat dipercepat dan Jakarta dapat kembali dilihat sebagai tujuan investasi yang menarik," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau