BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan The Loggia

Hidup Bahagia di Apartemen dengan Berbenah ala Marie Kondo

Kompas.com - 19/03/2019, 14:35 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pakar berbenah asal Jepang Marie Kondo percaya, rasa syukur yang diwujudkan dengan hunian yang rapi dapat mendatangkan kebahagian lebih.

Sebagai salah satu orang yang dinobatkan dalam 100 Most Influential People of 2015 oleh Majalah Times, keahliannya dalam berbenah telah membantu banyak orang dalam merapikan barang-barang yang sudah menumpuk.

Melalui tulisan maupun videonya, Marie Kondo mengajak agar penghuni rumah bisa menghargai tempat tinggalnya dan juga barang-barang yang dipakainya.

Rasa terima kasih dilakukan dengan mindful, lalu dilanjutkan dengan proses berbenah yang tepat.

Awalnya cukup berat, apalagi bila barang-barang terlanjur menumpuk di hunian yang ukurannya terbatas seperti apartemen, hingga tinggal pun tidak nyaman lagi akibat sumpek.

Untuk itu, proses berbenah perlu tekad kuat. Tak kalah penting, siasatnya bisa dimulai dengan tempat penyimpanan barang yang tepat sesuai dengan luas hunian yang ada.

Sebelumnya, Kondo pun berbagi tentang prinsip mengevaluasi kembali barang-barang yang dimiliki.

Tanya dulu kepada diri sendiri, apakah benda tersebut bisa “memicu kebahagiaan”. Istilah populernya yakni sparks joy.

Kalau dapat membawa kebahagiaan silakan di simpan, kalau tidak, dibuang saja. Kondo mengatakan kalau proses membuang atau decluttering tersebut perlu dilakukan segera agar hunian cepat rapih.

Kondo merekomendasikan melakukan decluttering urutan pakaian, buku, kertas, komono (hal-hal lain seperti produk pembersih hingga bumbu masakan), dan barang-barang sentimental yang memiliki kenangan.

Kemudian, ada beberapa tips penting dari Marie Kondo terkait penyimpanan barang.

Pertama, susun barang secara vertikal bukan horizontal. Alasannya adalah supaya Anda dapat mengambil barang tersebut lebih mudah.

Untuk urusan melipat pakaian pun Marie Kondo memiliki khas tersendiri. Prinsipnya, pakaian harus bisa berdiri tegak sendiri dengan bentuk segitiga kecil. Metode melipatnya dapat Anda lihat di video ini.

Ilustrasi hunian apartemen konsep spacious livingDok. The Loggia Ilustrasi hunian apartemen konsep spacious living
Pakaian pun sebaiknya disusun secara vertikal ketika di simpan di lemari. Jenis-jenis pakaian itu bisa berupa kaus lengan pendek, kaus lengan panjang, jaket hoodie, jeans, dan kaus kaki. 

Kemudian, atur peyimpanan barang berdasarkan kategorinya, bukan asal menaruh barang di sebuah lokasi.

Misalnya, untuk mainan anak, Anda bisa mengkategorikan yang mana mainan untuk aktivitas fisik, mainan dengan irama musik, lalu mainan jenis boneka. Selanjutnya, masing-masing kategori ditempatkan di lokasi yang sama.

Hal tersebut juga bisa berlaku pada perangkat dapur, peralatan tulis, dan buku-buku.

Nah, Marie Kondo juga menyarankan untuk mengorganisir dan menyimpan barang dalam kotak. “Berikan pula barang-barang yang membawa kebahagian untuk Anda rumahnya sendiri,” ujarnya dalam sebuah video.

Menempatkan barang di kotak dapat membuat lebih teratur dan mudah ditemukan bila dicari, terutama untuk barang-barang kecil.

Tambahannya, gunakan kotak dengan dekorasi yang Anda rasa membawa kebahagiaan untuk barang-barang yang membahagiakan pula.

Kotak transparan bisa pula digunakan untuk barang yang jarang dipakai di gudang atau lemari penyimpanan khusus, agar mudah ditemukan saat dibutuhkan.

Begitulah beberapa tips penyimpanan barang ala Marie Kondo, yang dapat tepat diterapkan bagi hunian apartemen dengan luasan terbatas.

Segera adaptasi cara-cara tersebut agar kondisi lemari hingga space di rumah tak terlanjur seperti ‘kapal pecah’. Susunan barang yang tertata rapi dengan alokasi tempat yang baik akan meningkatkan kenyamanan hidup. Ini bisa disebut pula sebagai spacious living.

Konsep spacious living ala Jepang dapat menjadi pilihan saat hendak memilih hunian apartemen di Jakarta.

Desain di dalamnya dirancang sedemikian rupa agar memiliki space yang lebih luas dengan pemanfaatan ruangan yang multifungsi dan efisien dengan banyak ruang penyimpanan barang.

Apartemen The Loggia yang berlokasi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan menerapkan konsep spacious living ini dengan rancangan khusus oleh maestro desain mikroarsitektur dunia Atelier Bow-Wow dari Tokyo.

Jadi, metode KonMari akan lebih mudah Anda terapkan saat memutuskan pindah ke hunian vertikal yang dekat dengan akses ke kawasan Central Business District (CBD) Jakarta.

Resolusi untuk hidup lebih nyaman dan leluasa bersama keluarga, nampaknya bisa terwujud di The Loggia apartment Jakarta. Tentu, tidak lupa pula melalui penerapan berbenah barang-barang di rumah dengan tepat.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com