Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Kontraktor Swasta Tak Seprofesional Kontraktor Pelat Merah

Kompas.com - 14/03/2019, 20:01 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kontraktor swasta meningkatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Tanpa profesionalisme, mustahil para kontraktor tersebut akan bertahan.

Kalla menyebut, ada lebih dari 42.000 kontraktor dengan berbagai kualifikasi. Jumlah tersebut terbilang besar bila dibandingkan dengan kontraktor BUMN.

Namun dari aspek profesionalisme, kontraktor-kontraktor tersebut kalah dari kontraktor pelat merah ini.

"Jika kita perlu memperhatikan bahwa kontraktor nasional dan dari pihak swasta, itu tidak semaju dengan kontraktor perusahaan negara (BUMN) dalam hal tersebut. Itu artinya perlu profesionalisme di kalangan usaha," kata Wapres di JCC, Kamis (14/3/2019).

Merujuk data Kementerian PUPR, saat ini ada 110.146 kontraktor kategori kecil. Jumlah tersebut turun bila dibandingkan 2016 yang mencapai 119.497 kontraktor.

Baca juga: Wapres Minta Basuki Buat Aturan Batasi Operasional Kontraktor Asing

Sementara untuk kategori menengah juga mengalami penurunan menjadi 20.499 kontraktor dibandingkan 2016 yang mencapai 22.120 kontraktor.

Adapun jumlah kontraktor kategori besar mengalami kenaikan dari 1.235 kontraktor pada 2016 menjadi 1.739 kontraktor pada 2018.

Penurunan jumlah kontraktor ini merupakan efek dari penataan badan usaha jasa konstruksi yang efektif diberlakukan sejak 2014.

Salah satu bentuk penataannya yakni dalam hal reformasi sertifikasi badan usaha melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 04 tahun 2010.

Kalla menambahkan, untuk meningkatkan profesionalisme, maka ada dua hal yang harus diperhatikan kontraktor yakni kemajuan teknologi dan persaingan.

Hal lain yang juga harus diperhitungkan yaitu kualitas, ketepatan waktu dalam menyelesaikan proyek, dan efisiensi biaya.

"Tanpa hal tersebut, kualitas, biaya dan waktu, maka kita tidak mungkin capai suatu kemajuan yang lain dan juga kemandirian, dan manfaat yang besar bagi masyarakat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com