Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe: Pemerintah Harus Terbitkan Regulasi Tepat Sasaran

Kompas.com - 12/03/2019, 21:43 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo akan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan infrastruktur yang tepat sasaran, dan bermanfaat untuk masyarakat.

Terlebih dalam kaitannya dengan era industri 4.0, di mana digitalisasi menyangkut berbagai sektor, termasuk pengembangan jalan tol yang merupakan salah satu infrastruktur konektivitas.

"Kalau tidak diatur, kita bisa habis. Harus ada kebijakan atau regulasi tepat sasaran," kata Hary saat ditemui Kompas.com, usai Pamer Bincang "Industri 4.0 dan Infrastruktur Indonesia", di Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Dia meminta pemerintah juga memikirkan faktor tenaga kerja sehubungan dengan penerapan industri 4.0 berbasis teknologi pada sektor infrastruktur jalan tol.

Para pengelola jalan tol, kata Hary, sudah menggunakan transaksi non-tunai yang merupakan bagian dari penggantian sistem. Akibatnya, banyak karyawan yang di-lay off.

"Intinya kebijakan harus mempertimbangkan plus minusnya. Kita bagus maju di teknologi, tapi harus hati-hati. Pastikan bahwa kemajuan itu bermanfaat untuk masyarakat,” imbuh Hary.

Pembangunan dan pengelolaan jalan tol merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan investor, tak terkecuali bagi badan usaha milik negara (BUMN), dan perusahaan swasta.

MNC Group merupakan salah satu entitas yang juga tercatat menggeluti bisnis jalan tol.

Menurut catatan Kompas.com, MNC Group melalui PT MNC Infrastruktur Utama pernah mengakuisisi saham PT Semesta Marga Raya, anak usaha Bakrie Toll Road, pada November 2012.

Akuisisi ini dilakukan untuk mengelola Jalan Tol Kanci-Pejagan yang merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans-Jawa.

Jalan Tol Kanci-Pejagan dibangun pada 2008 sampai 2010 dan menghubungkan daerah Kanci di Cirebon hingga Pejagan di Brebes, Jawa Tengah.

Hanya, MNC Group kemudian menjual hak kepengelolaannya kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada September 2015.

Baca juga: Catat, Ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang Sudah Beroperasi

Perusahaan konstruksi pelat merah ini kemudian mengambil alih sebagian besar kepemilikan saham PT Semesta Marga Raya. Komposisi pemegang saham pun berubah, Waskita menguasai 61,5 persen saham dan MNC Group memiliki 38,5 persen. 

Berlanjut sampai akhir 2015, Waskita menambah kepemilikannya sehingga bagian yang dikuasai BUMN itu menjadi 99,99 persen. 

MNC Group juga pernah menguasai konsesi Jalan Tol Pejagan–Pemalang. Di BUJT patungan itu, Waskita memiliki saham 61,5 persen, sedangkan MNC punya porsi 38,5 persen. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau