Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Besar Bisnis "Co-Living" di India

Kompas.com - 12/02/2019, 14:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di India, konsep rumah bersama atau co-living mendapatkan penerimaan di masyarakat, terutama di kota-kota sibuk seperti Bengaluru.

Setelah mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir, hunian co-living yang sedang berkembang di India memiliki potensi yang besar hingga 93 miliar dollar AS.

Hal ini diungkapkan oleh portal jual-beli properti asal India, PropTiger.

Potensi besar ini muncul di tengah meningkatnya permintaan dari segmen pelajar dan pekerja di negara tersebut.

Baca juga: Co-living, Konsep Berbagi Hunian yang Kembali Menjadi Tren

"Pasokan saat yang tersedia saat ini terbatas hanya sebesar 100.000 tempat tidur," tulis laporan tersebut.

"Sektor co-living memiliki total permintaan sekitar 46,3 juta tempat tidur," lanjut PropTiger.

Dari survei tersebut, asrama kampus di seluruh India memiliki hanya dapat menampung sekitar 3,4 juta siswa, sementara jumlah permintaan untuk hunian bagi pelajar atau mahasiswa mencapai 8,9 juta.

Defisit ini yang sedang dipenuhi dengan cara menyewakan rumah maupun mes.

Menurut PropTiger, saat ini banyak pengusaha yang meluncurkan portal khusus co-living dan menjalin hubungan dengan para pengembang untuk membangun proyek khusus terutama bagi pelajar dan pekerja profesional.

Ruang-ruang ini ditujukan untuk pelajar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas khususnya, binatu, keamanan, makanan.

Beberapa bahkan memiliki fasilitas penunjang lain seperti wifi, kolam renang, hingga perpustakaan.

"Melalui inovasi dan teknologi, para pemain co-living telah membuat segmen baru di pasar penyewaan properti," ujar chief investment officer ProptTiger, Ankur Dhawan.

"Pasar ini membuat investasi dalam perumahan sewa semakin menarik dan memberikan opsi kepada investor untuk fokus di luar kantor komeersial atau ruang ritel," imbuh dia.

Untuk itu, PropTiger menyarankan para pengembang agar tidak hanya berfokus pada ruang kantor komersial namun juga secara serius memikirkan potensi bisnis co-living.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau