JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berencana membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) di sektor pendidikan.
Menurut Kasubdit Kerja Sama Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Purwanto Subroto, wilayah yang berpotensi untuk pembangunan KEK pendidikan yaitu di luar Pulau Jawa dan Indonesia timur.
Pasalnya, jumlah perguruan tinggi di wilayah tersebut lebih sedikit dibanding di Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, penyebaran pendidikan tinggi juga akan lebih merata.
“Daerah yang berpotensi Indonesia timur karena masih sedikit perguruan tinggi. Kebanyakan di Jawa dan Sumatera. Misalnya di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang membutuhkan. Kalau mereka mau buka, saya kira malah bisa membantu masyarakat untuk belajar,” papar Purwanto saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Asing Bangun Kampus di KEK Pendidikan
Dia mengharapkan kehadiran KEK pendidikan bisa memberikan kesempatan untuk perguruan tinggi asing membuka kampusnya di Indonesia sesuai dengan kualitas aslinya.
“Kampus yang ada nanti harus membawa brand kampus dari luar, kualitasnya harus sama dengan yang original,” ucapnya.
Dia mengakui, memang saat ini sudah banyak perguruan tinggi asing yang membuka kampus di Indonesia. Namun, orientasi mereka masih pada keuntungan.
Padahal, seharusnya kehadiran mereka bukan hanya untuk itu, melainkan juga berbagi ilmu pengetahun.
“Banyak perguruan tinggi yang profit oriented, sedangkan aturan kita non-profit oriented, kadang-kadang masih dilema di sana,” imbuh Purwanto.
Dia menuturkan, rencana pengembangan KEK Pendidikan sedang dibahas oleh Kemenristek Dikti bersama BKPM dan lembaga terkait sehingga belum bisa diketahui besaran anggaran, waktu realisasi, dan hal teknis lainnya.
Adapun regulasi yang menaungi rencana ini salah satunya mengacu pada Peraturan Menteri Ristek Dikti Nomor 53 Tahun 2018 tentang Perguruan Tinggi Luar Negeri.
Baca juga: KEK Mandalika-Bandara Lombok akan Tersambung Akses Baru 17 Kilometer
Untuk diketahui, saat ini ada 12 KEK di Indonesia. Sebanyak enam KEK telah beroperasi, yaitu KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhokseumawe.
Sementara itu, KEK yang dalam tahap pembangunan yakni KEK Tanjung Api-Api, KEK Sorong, KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Morotai, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.