Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Kembali Normal, Tinggi Muka Air Bendungan Bili-Bili 99,42 Meter

Kompas.com - 25/01/2019, 20:33 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, saat ini mulai kembali normal. Hal itu diketahui dari data tinggi muka air (TMA) pada Jumat (25/1/2019) di angka 99,42 meter.

“Elevasinya sekarang 99,4 meter, artinya mulai normal,” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi kepada Kompas.com, Jumat (25/1/2019). 

Dia mengungkapkan, aliran air bendungan tersebut sekarang berkurang dari 2.200 meter kubik per detik menjadi sekitar 1.000 meter kubik per detik.

Berkurangnya aliran itu karena curah hujan saat ini tidak seekstrem beberapa hari yang lalu sehingga menyebabkan banjir di Gowa dan beberapa kabupaten di Sulsel. Namun, tidak disebutkan angka curah hujan yang terbaru di sana.

Baca juga: Status TMA Bendungan Bili-Bili Siaga

“Curah hujan waktu itu 350 milimeter, ekstrem banget. Kalau kondisi sekarang hujan, tapi tidak seekstrem kemarin,” ujar Hari.

Dia menuturkan, Bendungan Bili-Bili berfungsi sebagai penyedia air baku untuk kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya banjir.

Keberadaan bendungan yang berdaya tampung 375 meter kubik ini sangat penting agar daerah di sekelilingnya tidak mengalami banjir yang lebih besar lagi.

“Ini fungsinya sebagai air baku, bisa mereduksi puncak banjir sampai 40 persen. Kalau enggak ada bendungan ini bisa jadi bencana besar,” imbuhnya.

Hari menambahkan, penanganan yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang sesuai prosedur yang berlaku, termasuk dalam pemantauan ketinggian permukaan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com