Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Seutui di Banda Aceh Tertata, Ekonomi Pun Meningkat

Kompas.com - 16/12/2018, 21:09 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain gencar membangun infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menata perkotaan yang digulirkan secara bersamaan dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Penataan kawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh dengan melibatkan peran aktif masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah.

Salah satu keberhasilan penerapan program ini yaitu di kawasan Seutui, Banda Aceh, yang penanganannya menjadi prioritas pada tahun ini.

Daerah ini berada di tepi Sungai Kreung Daroy. Luasnya 38,26 hektar, yang terdiri dari lima gampong/kelurahan, yakni Gampong Neusu Jaya, Neusu Aceh, Sukaramai, Kelurahan Seutui, dan Gampong Lamlagang.

Berbagai pihak terlibat dalam pelaksanaannya, mulai dari tahap perencanaan yang dilakukan secara musyawarah dengan melibatkan Satuan Kerja Cipta Karya Kementerian PUPR, kepala dinas PUPR, camat, dan masyarakat.

Semuanya terlibat untuk mengidentifikasi masalah dan kondisi awal, serta merencanakan infrastruktur yang akan dibangun, termasuk pengadaan lahan.

Taman Krueng Daroy sebagai hasil dari penataan kawasan kumuh Seutui, Banda Aceh.Kementerian PUPR Taman Krueng Daroy sebagai hasil dari penataan kawasan kumuh Seutui, Banda Aceh.

Implementasi program dengan nilai kontrak Rp 14,11 miliar ini dimulai pada Februari 2018 dan selesai pada November 2018.

“Setelah dilakukan penataan, di samping lebih rapi, masyarakat memiliki ruang terbuka hijau baru sebagai tempat berinteraksi warga. Jadi, selain mengurangi kawasan kumuh, program ini juga menambah ruang terbuka hijau," ucap Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga melalui penjelasan tertulis, Minggu (16/12/2018).

Dia menambahkan, program Kotaku tidak hanya bertujuan membangun infrastruktur lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian dan perilaku hidup sehat masyarakat.

Terdapat warung kopi khas Aceh di ujung jalur pedestrian yang selalu ramai dikunjungi warga, terutama pada sore hari.

Kawasan Seutui, Banda Aceh, yang berada di tepi Sungai Kreung Daroy.Kementerian PUPR Kawasan Seutui, Banda Aceh, yang berada di tepi Sungai Kreung Daroy.

Danis menuturkan, program Kotaku di Seutui bukan hanya berfokus pada penataan kawasan kumuh, melainkan juga pembangunan sanitasi dan pemenuhan kebutuhan air bersih.

"Kami juga ingin agar sistem sanitasi diperbaiki dan pusat jajanan ditambah bagi para pengunjung sehingga kegiatan ekonomi lokal bisa tumbuh" ucapnya.

Selain itu, imbuhnya, pepohonan di sepanjang jalur pedestrian juga perlu ditambah untuk menambah kenyamanan ruang publik di kawasan itu.

Sebagai informasi, penataan kawasan Seutui terdiri atas pembangunan jalur pedestrian sepanjang 1,7 kilometer, pembangunan 3 unit jembatan, pemasangan penerangan jalan umum 132 titik, dan pembuatan Taman Kreung Daroy.

Melalui contoh penataan kawasan yang baik dan menguntungkan warga setempat, diharapkan pemerintah daerah semakin termotivasi untuk mengurangi kawasan kumuh dalam rangka program 100: 0: 100.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau