TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiga badan usaha milik negara (BUMN) membangun 10.783 unit apartemen berkonsep transit oriented development (TOD).
Pembangunan tersebut dilakukan di tiga stasiun, yaitu Stasiun Rawa Buntu dan Jurangmangu di Tangerang Selatan serta Stasiun Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Khusus TOD di Stasiun Rawa Buntu, proyek tersebut digarap Perum Perumnas.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perum Perumnas Galih Prahananto menjelaskan, ada 3.632 unit hunian yang akan dibangun di atas lahan seluas 24.626 meter persegi.
Baca juga: Harga Apartemen Turun di Tengah Meningkatnya Permintaan
Tahap pertama, akan dibangun tiga menara dari total enam menara yang mencakup 1.816 unit dengan bauran 330 unit hunian subsidi dan 1.486 unit hunian non subsidi.
"Jadi ada rusunami dan anami," kata Galih saat kegiatan groundbreaking di Stasiun Rawa Buntu, Senin (10/12/2018).
Ada tiga tipe hunian yang akan dibangun yaitu studio dengan luas 21,9 meter persegi, satu kamar tidur seluas 34,09 meter persegi, dua kamar tidur seluas 35,98 meter persegi, dan dua kamar tidur plus seluas 60,47 meter persegi.
Saat ini, seluruh perizinan sudah rampung dan pembelian unit sudah bisa dipesan di kantor marketing Perumnas yang salah satunya ada di Stasiun Rawa Buntu.
Sementara untuk proyek di Stasiun Jurangmangu akan digarap PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usahanya PT HK Realtindo.
Ada 4.150 unit apartemen yang akan dibangun pada enam menara di atas lahan seluas 4,6 hektar.
Direktur Utama PT HK Bintang Perbowo mengatakan, investasi proyek ini mencapai Rp 2,1 triliun yang pembangunannya akan dilakukan dalam dua tahap.
Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya atau sekitar 450 unit akan ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Adapun untuk proyek di Stasiun Cisauk akan dikembangkan PT Adhi Commuter Properti yang merupakan anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Dirut Adhi Karya, Budi Harto menjelaskan, ada 2.641 unit hunian yang dikembangkan pada enam menara apartemen. Tahap pertama sebanyak 832 unit, 300 unit di antaranya ditujukan bagi MBR.
"Nilai modal awal Rp 300 miliar, total investasi sampai 2021 itu sampai Rp 2,1 triliun," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.