SURABAYA, KOMPAS.com - PT Lamicitra Nusantara Tbk melalui anak usaha PT Dharma Bhakti Adijaya, secara resmi memulai pembangunan (ground breaking) apartemen Darmo Hill, di kawasan Surabaya Barat, yang ditandai penekanan tombol sirine, Sabtu (17/11/2018).
Chairman Lamicitra Nusantara Laksmono Kartika mengatakan apartemen Darmo Hill terdiri dari 2.000 unit yang mencakup tujuh menara dan dikembangkan di atas lahan seluas 3 hektar.
Menara pertama yang dibangun adalah Rosewood dengan jumlah 330 unit.
"Konstruksi Rosewood ini akan berlangsung selama 29 bulan," kata Laksmono dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com.
Baca juga: Pasar Properti Surabaya Tak Pernah Surut
Presiden Direktur PT Dharma Bhakti Adijaya Prasetyo Kartika menambahkan, pembangunan dipercepat sebagai bentuk komitmen terhadap kepercayaan konsumen yang telah menginvestasikan dananya dengan membeli Rosewood.
"Meski unit yang terjual baru mencapai 30 persen, namun kami memutuskan untuk merealisasikan pembangunan secara bertahap," jelas Prasetyo.
Pantauan Kompas.com secara visual di lapangan, aktivitas konstruksi sejatinya sudah menyentuh tahap sub-struktur atau rubanah (ruang bawah tanah).
Selain komitmen, percepatan konstruksi fisik ini juga sebagai upaya untuk meciptakan pertumbuhan nilai investasi.
Menurut Prasetyo, kian signifikan progres pembangunan sebuah apartemen maka makin tinggi kenaikan harganya.
"Saat ini mungkin harganya masih sekitar Rp 1 miliaran. Namun ketika Rosewood selesai, akan berlipat-lipat harganya," sebut dia.
"Sebagian besar lainnya merupakan hasil penetrasi pemasaran dengan terhadap pembeli baru," kata Direktur Marketing Lamicitra Nusantara Ujang Ongkowijoyo.
Rosewood tersedia dalam 9 tipe dengan luas mulai dari 36 meter persegi hingga 148 meter persegi. Harga penawaran perdana tipe 36 meter persegi atau 1 kamar tidur sekitar Rp 1 miliar, 2 kamar tidur Rp 2 miliar, 3 kamar tidur Rp 3 miliar dan 3+1 kamar tidur Rp 4 miliar.
Tingginya permintaan untuk menara pertama ini, memotivasi perseroan untuk melansir menara kedua.
"Namun, kami tidak akan tergesa-gesa. Kami tunggu menara pertama terjual 50 persen, baru merilis menara kedua," tambah Ujang.
Untuk diketahui, kompleks apartemen Darmo Hill ini dirancang oleh konsultan arsitek ternama yang berafiliasi dengan Australia yakni PTI Architects.
Apartemen ini, menurut Prinsipal PTI Architects Doddy A Tjahjadi, akan dilengkapi dengan dua level ritel gaya hidup (lifestyle retail), dan berbagai fasilitas penunjang yang bersifat amenitas.
Sementara sebagai pelaksana konstruksi utama adalah PT PP (Persero) Tbk yang mendapat kontrak membangun tahap I senilai Rp 600 miliar.
Sedangkan untuk merealisasikan seluruh tujuh menara apartemen Darmo Hill ini, Lamicitra membutuhkan investasi senilai Rp 4 triliun. Angka ini termasuk lahan yang sudah dimiliki sejak 1996.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.