KOMPAS.com - Pada 2050 mendatang, diperkirakan sekitar 2,5 miliar populasi akan hidup di perkotaan. Selain masalah kekurangan lahan, ruang terbuka hijau dan keterbatasan tanaman menjadi masalah yang menghantui.
Untuk mengatasi masalah kurangnya tanaman di perkotaan, desainer Belanda, Marjan van Aubel mengembangkan rumah kaca hidroponik, yang dinamakan Power Plant.
Rumah kaca ini merupakan hasil kolaborasi Van Aubel dengan The New Institute museum di Rotterdam, arsitek Emma Elston, peneliti Yasmin Ostendorf, produsen kaca Physee, serta University of Amsterdam.
Karya Van Aubel ini telah dipamerkan dalam ajang Dutch Design Week di Eindhoven.
"Kita harus memikirkan kembali masa depan dalam pertanian. Pemanfaatan teknologi solar dapat diintegrasikan lebih baik di lingkungan," ujar Aubel.
Baca juga: Photon Space, Rumah Kaca Anti-Stres Seharga Rp 6 Miliar!
Melansir Dezeen, Power Plant mendapatkan energi dari teknologi panel surya yang diintegrasikan ke dalam panel-panel kaca. Panel ini berfungsi sebagai struktur utama.
Selain itu, panel surya juga digunakan sebagai sumber tenaga bagi sistem hidroponik tanaman, khususnya untuk lampu LED.
Teknologi yang diterapkan membuat pemilik tidak lagi harus menyiram tanaman dalam waktu tertentu.
Tanaman di dalam ruangan akan mendapatkan pasokan nutrisi dari alat yang secara otomatis menyalurkan sumber makanan.
Sementara untuk cahaya, rumah ini dilengkapi dengan lampu LED berwarna pink dan biru yang berfungsi mengontrol pertumbuhan tanaman.
Sebagai contoh, lampu LED berwarna biru mampu mendorong pertumbuhan daun, sementara lampu merah berguna untuk mmebuat tanaman segera berbunga.
Aubel mengatakan, rumah kaca yang ia rancang dapat digunakan di beberapa tempat seperti atap restoran, untuk mengurangi membengkaknya biaya transportasi bahan makanan.
Selain atap, rumah kaca ini juga dapat ditempatkan di area yang memiliki sedikit pasokan listrik.
"Power Plant menunjukkan bahwa teknologi botani dapat digunakan di lingkungan urban," imbuh Aubel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.