KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk merevitalisasi sungai, sehingga, dapat membuat masyarakat menjadi lebih dekat dengan keberadaannya.
Salah satunya seperti yang dilakukan tim dari OBBA Architects dan Studio DERTIEN 12, yang membangun 'Floating Island' di kanal Kota Bruges, Belgia.
Mereka membangun paviliun berliku, guna mengaburkan batas antara tanah dan air, serta menggerakkan masyarakat untuk ke tepi sungai.
"Paviliun terdiri dari ponton di atas air, rangka logam, pelat dek, pilar logam, rel logam bagian atas yang menghubungkan pilar dan tirai tali yang merangkul rel," jelas tim arsitek.
Tirai tali dan bayangan mereka menciptakan ruang ambigu yang tampaknya terbuka dan tertutup pada saat yang bersamaan.
"Selain itu, tirai dan bayangan bereaksi terhadap cahaya dan angin mengaburkan batas-batas, berulang kali membuka dan menutup pemandangan pengunjung, dan membuat lanskap yang dikenal kembali segar," imbuh mereka.
Dengan menggunakan bahan seperti tali dan kayu, instalasi visual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, namun tetap unik.
"Ada berbagai ruang dengan bentuk yang berbeda di tengah-tengah jalur linear di mana orang dapat beristirahat dengan tenang," kata mereka.
Masyarakat dapat berjemur, bersandar pada tali atau mungkin tiduran pada tali yang berfungsi seperti hammock sembari menikmati aliran sungai yang tenang.
Selain itu, mereka juga dapat duduk sambil membaca buku, mengobrol dengan rekan, atau sekedar bermain pada ayunan.