KUPANG, KOMPAS.com - Masyarakat yang bermukim di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan jalan di jalur lintas selatan Pulau Timor.
Pembangunan jalan yang terhenti saat ini yakni jalan strategis dan akses perbatasan di ruas jalan Tablolong-Oelalus-Oepaha-Buraen-Terens-Rium, sepanjang 112,80 kilometer.
Pada ruas jalan itu, pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, baru membangun jalan beraspal sepanjang 32 kilometer. Sedangkan 80,8 kilometer belum ditangani.
Ruas jalan itu menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Kupang, hingga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Malaka sampai Timor Leste.
Menurut mereka, jika akses jalan tersebut telah dibuka, akan meningkatkan perekonomian warga. Terlebih banyak sekali obyek wisata menarik di wilayah yang berbatasan laut dengan Australia itu.
"Kalau pembangunan jalan ini dihentikan, maka sama jalan ini tentu akan mubazir dan uang ratusan miliar rupiah terbuang percuma," ucap Kefas kepada Kompas.com, Selasa (25/9/2018).
Menurut Kefas, banyak sekali potensi laut, hasil pertanian dan perkebunan warga yang tidak bisa diekspor keluar, karena akses jalan yang belum terhubung.
Pemerintah pusat sambung Eliaser Mamun, harus segera melanjutkan pembangunan jalan tersebut, karena jalan ini menjadi kunci kesuksesan, kebahagiaan dan kepuasan bagi masyarakat.
"Kalau jalan ini sudah tersambung, maka kami tentu turut merasakan yang namanya kemerdekaan seperti masyarajat di Pulau Jawa," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.