BATAM, KOMPAS.com - Pembangunan fly over Simpang Kabil yang semula bakal dikerjakan pada akhir 2018, terpaksa dijadwal ulang pada 2019 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dana untuk membangun jalan layang tersebut senilai Rp 350 miliar yang bersumber dari APBN 2019.
"Insya Allah kalau tidak ada perubahan lagi 2019 kami kerjakan dengan anggaran Rp 350 miliar," kata Basuki, Kamis (25/10/2018).
Baca juga: Animo Masyarakat Tinggi, Program PTSL di Batam Tembus 50 Persen
Basuki mengaku ada kenaikan alokasi anggaran. Sebelumnya Rp 200 miliar untuk TA 2018 menjadi Rp 350 miliar untuk TA 2019.
Kenaikan anggaran ini disebabkan oleh pergerakan perekonomian dunia. Namun yang pasti, detail engineering design (DED) Jalan Layang Simpang Kabil ini sudah rampung semua.
"DED nya sudah selesai semua, makanya tinggal proses pembangunannya saja dan itu kelanjutan fly over sebelumnya, Simpang Jam," jelas Basuki.
Lebih jauh Basuki mengatakan fly over Simpang Kabil dirancang sepanjang 425 meter dengan lebar 33 meter.
Perencanaan awalnya dibuat oleh Otorita Batam atau saat ini disebut Badan Pengelola (BP) Batam, pada 2005 silam.
"Awalnya lebar fly over 22,5 meter, dua jalur dan tiga lajur," sebut Basuki.
Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Batam sudah melakukan pelebaran jalan di dekat Simpang Kabil dengan penambahan tiga lajur.
"Sengaja kami lakukan pelebaran jalan sebelum pembangunan fly over," kata Wali Kota Batam, HM Rudi.
Selain itu, Pemkot Batam juga akan memperluas drainase, hingga lebarnya sampai tujuh meter. Sementara kawasan Simpang Kabil didesain dengan right of way (ROW) 100 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.