JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla *Jokowi-JK) sudah berjalan empat tahun. Berbagai pembangunan telah dilaksanakan dan masuk dalam Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK.
Salah satunya yaitu pembangunan ekonomi dan peningkatan daya saing. Hal yang menjadi perhatian dalam pembangunan ini di antaranya peningkatan produktivitas yang juga membahas tentang ketersediaan infrastruktur konektivitas.
Tujuannya yaitu mempermudah mobilitas masyarakat untuk bekerja dan berusaha. Selain itu, demi pemerataan distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
Pemerintah mengklaim telah membangun sejumlah infrastruktur transportasi yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Akhir 2018, Tol Trans-Jawa Dipastikan Beroperasi
Untuk infrastruktur di darat, dilaporkan bahwa hingga tahun 2018 pemerintah telah membangun jalan sepanjang 3.432 kilometer di seluruh Indonesia. Ini termasuk jalan nasional, dan jalan akses menuju perbatasan.
Sementara jalan tol yang sudah terbangun dan bisa dilintasi sepanjang 947 kilometer, jembatan 39,8 kilometer, dan jembatan gantung 134 unit.
Kemudian, untuk jalur kereta api, dikatakan sampai tahun ini telah dibuat jalur ganda dan reaktivasi sepanjang 754,59 kilometer, serta peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta 413,6 kilometer.
Ada pula light rail transit di Sumatera Selatan dan Jakarta yang sudah selesai dibangun dan di Jabodebek yang rencananya selesai tahun 2019, sedangkan pembangunan mass rapid transit diharapkan juga rampung tahun depan.
Sementara itu, di jalur perhubungan udara, pemerintah mengatakan telah membangun 10 bandara baru hingga 2018.
Di samping itu, dilakukan pula revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi, dan perbatasan.
Ada pula pembangunan jembatan udara atau angkutan udara perintis kargo. Sarana ini dibangun untuk menurunkan disparitas harga lima bahan kebutuhan pokok sebesar 57,21 persen untuk masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani moda transportasi lain.
Adapun di jalur perhubungan laut, pemerintah menyebutkan sudah mendirikan 19 pelabuhan sampai tahun 2018 dan delapan pelabuhan yang saat ini sedang dibangun yang diharapkan selesai tahun 2019.
Selain itu, ditambah pula 10 pelabuhan penyeberangan beserta lima kapal penyeberangan penumpang dan tiga kapal motor penyeberangan.
Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan barang dari 2014 sebanyak 16,7 juta TEUs per tahun menjadi 19,7 juta TEUs per tahun pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.