JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat mengubah orientasi pasar ke kelas menengah dan bersalin rupa menjadi Peradaban Land pada 1 Januari 2016, Elang Group kembali kepada khittahnya.
Baca juga: Gemilang Property Ganti Baju Jadi Peradaban Land
Khittah kelas subsidi, atau meminjam istilah Elang Gumilang, sang CEO, kelas rakyat sebagai titik tolak membangun bisnis properti.
Dari total 14 proyek perumahan yang telah dikembangkan Elang Group, seluruhnya memang menyasar kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kompas.com tidak akan pernah lupa perbincangan di sebuah ruko Taman Yasmin, lima tahun silam dengan Elang. Saat itu dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan pasar rumah sederhana untuk rakyat.
"Saya harus pegang teguh filosofi bisnis yang mengombinasikan tiga aspek (triple track) yaitu: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun saat ini saya bisa membangun hunian untuk kelas atas, tetapi, saya tak akan pernah meninggalkan pasar rumah sederhana," janji Elang kepada Kompas.com, Senin (27/5/2013).
Baca juga: Elang Gumilang: Tak Akan Melupakan Rakyat Miskin
Kini, setelah melalui perjuangan panjang dan mengganti sebagian besar manajemen perusahaan, Elang Group kembali.
Mereka kembali membangun rumah murah untuk rakyat sebagai misi utama dan pertama perusahaan.
Come back-nya Elang Group ini ditandai dengan peluncuran The Cinnamon Hills seluas 12 hektar dengan klaster perdana bertajuk Bhayangkara.
Perumahan subsidi ini bisa diakses tidak hanya oleh anggota Polda Jawa Barat atau khususnya Polresta Bogor Kota, melainkan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.
"Meski pasar tengah terpuruk, namun pasar rumah subsidi akan terus ada. Hal ini karena masih banyak yang membutuhkan rumah. Terutama di Kota Bogor. Sebelum The Cinnamon Hills, belum ada perumahan subsidi yang dibangun di Kota Bogor," tutur Elang, Jumat (28/9/2018).
The Cinnamon Hills akan dibangun sebanyak 1.600 unit dengan harga penawaran perdana Rp 148 juta.
Tentu, karena sifatnya rumah subsidi, penghasilan konsumen maksimal sebesar Rp 4 juta per bulan. Uang muka atau down payment (DP) yang harus disetor pun sangat ringan yakni 1 persen dari total harga rumah.
"Kami dibantu oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN untuk penyaluran kredit KPR-nya," cetus Elang.
Selain The Cinnamon Hills, Elang Group juga akan menelurkan tiga proyek baru lainnya pada 2019 mendatang.
Ketiga proyek tersebut masih seputar perumahan subsidi untuk kelas bawah. Rinciannya 50 hektar di kawasan Rancamaya, 30 hektar di Dramaga, dan 20 hektar di Sukabumi.
"Khusus untuk di Dramaga kami akan kembangkan konsep villa, selain rumah subsidi," pungkas Elang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.