Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali ke "Khittah", Elang Group Bangun 3 Proyek Bersubsidi

Kompas.com - 28/09/2018, 23:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat mengubah orientasi pasar ke kelas menengah dan bersalin rupa menjadi Peradaban Land pada 1 Januari 2016, Elang Group kembali kepada khittahnya.

Baca juga: Gemilang Property Ganti Baju Jadi Peradaban Land

Khittah kelas subsidi, atau meminjam istilah Elang Gumilang, sang CEO, kelas rakyat sebagai titik tolak membangun bisnis properti.

Dari total 14 proyek perumahan yang telah dikembangkan Elang Group, seluruhnya memang menyasar kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Kompas.com tidak akan pernah lupa perbincangan di sebuah ruko Taman Yasmin, lima tahun silam dengan Elang. Saat itu dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan pasar rumah sederhana untuk rakyat.

"Saya harus pegang teguh filosofi bisnis yang mengombinasikan tiga aspek (triple track) yaitu: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun saat ini saya bisa membangun hunian untuk kelas atas, tetapi, saya tak akan pernah meninggalkan pasar rumah sederhana," janji Elang kepada Kompas.com, Senin (27/5/2013).

Baca juga: Elang Gumilang: Tak Akan Melupakan Rakyat Miskin

Kini, setelah melalui perjuangan panjang dan mengganti sebagian besar manajemen perusahaan, Elang Group kembali.

Mereka kembali membangun rumah murah untuk rakyat sebagai misi utama dan pertama perusahaan.

Come back-nya Elang Group ini ditandai dengan peluncuran The Cinnamon Hills seluas 12 hektar dengan klaster perdana bertajuk Bhayangkara. 

Elang Group bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota membangun hunian klaster Bhayangkara di Perumahan Cinnamon Hills, Bukit Mekar Wangi, Bogor.Dok. Elang Group Elang Group bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota membangun hunian klaster Bhayangkara di Perumahan Cinnamon Hills, Bukit Mekar Wangi, Bogor.
Klaster ini merupakan hasil kerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dengan skema subsidi yang didukung pemerintah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Perumahan subsidi ini bisa diakses tidak hanya oleh anggota Polda Jawa Barat atau khususnya Polresta Bogor Kota, melainkan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.

"Meski pasar tengah terpuruk, namun pasar rumah subsidi akan terus ada. Hal ini karena masih banyak yang membutuhkan rumah. Terutama di Kota Bogor. Sebelum The Cinnamon Hills, belum ada perumahan subsidi yang dibangun di Kota Bogor," tutur Elang, Jumat (28/9/2018).

The Cinnamon Hills akan dibangun sebanyak 1.600 unit dengan harga penawaran perdana Rp 148 juta.

Tentu, karena sifatnya rumah subsidi, penghasilan konsumen maksimal sebesar Rp 4 juta per bulan. Uang muka atau down payment (DP) yang harus disetor pun sangat ringan yakni 1 persen dari total harga rumah.

"Kami dibantu oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN untuk penyaluran kredit KPR-nya," cetus Elang.

Ilustrasi pembangunan rumahwww.shutterstock.com Ilustrasi pembangunan rumah
Jika masa tenor yang diambil sepanjang 15 tahun hingga 20 tahun, maka cicilan per bulan akan sejumlah Rp 700.000 hingga Rp 900.000.

Selain The Cinnamon Hills, Elang Group juga akan menelurkan tiga proyek baru lainnya pada 2019 mendatang.

Ketiga proyek tersebut masih seputar perumahan subsidi untuk kelas bawah. Rinciannya 50 hektar di kawasan Rancamaya, 30 hektar di Dramaga, dan 20 hektar di Sukabumi.

"Khusus untuk di Dramaga kami akan kembangkan konsep villa, selain rumah subsidi," pungkas Elang.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau