JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) turut menjadi salah satu pihak yang diminta pemerintah untuk membantu memulihkan kondisi wilayah Lombok dan sekitarnya, pascagempa beberapa waktu lalu.
Asosiasi pun tengah menyiapkan produksi beton pracetak yang akan digunakan membangun rumah rusak terdampak gempa.
Baca juga: Rupiah Melemah, Bisnis Beton Pracetak Masih Bertahan
"Untuk Lombok ini kondisi yang khusus ya, darurat. Terjadi kerusakan berat sekitar 74.000 rumah," kata Ketua Umum AP3I Wilfred Singkali dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Ia mengaku, asosiasi dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari jumlah rumah rusak yang cukup banyak hingga target penyelesaian rehabilitasi yang hanya enam bulan.
"Waktunya cukup singkat termasuk persiapan. Tapi dengan apa yang kami miliki, tentu kami berupaya menyiapkan hal tersebut. Dengan kapasitas produksi yang akan dipersiapkan sekitar 10.000 unit rumah per bulan," tutur Wilfred.
Untuk diketahui, pemerintah berencana membangun rumah instan sederhana sehat (Risha) bagi masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat.
Dari sekitar 167.961 unit rumah rusak, 32.970 unit di antaranya teridentifikasi rusak berat berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.