MEDAN, KOMPAS.com - Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang aktivitas kepelabuhanan membuat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan program Goes to School.
Kegiatan bertema "One Day with Pelindo l" ini menyasar para pelajar yang dinilai musti melek informasi dan pengetahuan seputar dunia kepelabuhanan dan maritim. Kali ini, sekolah yang dipilih adalah SMA Negeri 7 Medan, dengan para siswa kelas XII sebagai peserta.
"Pengetahuan masyarakat soal dunia kepelabuhanan sangat minim, makanya kami lakukan program komunikasi eksternal Pelindo l yang melibatkan generasi muda, mengedukasi mereka seputar kepelabuhanan dan dunia maritim," kata ACS Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami, Selasa (11/9/2018).
Padahal, lanjut dia, pelabuhan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian nasional. Sekitar 70 persen perdagangan dunia menggunakan transportasi laut karena pengiriman barang menggunakan kapal jauh lebih murah, efisien, dan bisa membawa barang dalam jumlah besar.
"Selain memberikan wawasan kepada para pelajar, kami juga memberitahukan berbagai macam profesi di Pelindo l yang mungkin tidak banyak diketahui mereka. Jadi bisa disesuaikan dengan jurusan saat mereka menempuh pendidikan selanjutnya,” tutur Fiona.
Di hadapan siswa siswi, Fiona menjelaskan bahwa Pelindo l adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat.
Juga mengelola 16 cabang pelabuhan yang terdiri dari: 11 kawasan pelabuhan/perwakilan dan mengelola satu unit usaha yaitu Unit Usaha Galangan Kapal (UGK) dan Rumah Sakit Pelabuhan Medan (RSPM).
Kemudian enam anak perusahaan, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).
Pelayanan Pelindo l meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kualatanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat.
Selsin itu juga mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.
Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut.
"Kita juga memperkuat konektivitas nasional, menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif untuk meningkatkan daya saing nasional," imbuh Fiona.