KOMPAS.com - Damper merupakan isolator atau peredam yang melindungi struktur dari guncangan. Teknologi ini umumnya digunakan dalam transmisi, mesin mobil, dan bangunan.
Dalam dunia konstruksi, digunakan untuk mengontrol pergerakan bangunan dengan mengurangi kecepatan dan jarak osilasi (goyangan) gedung.
Menurut daftar yang dikeluarkan oleh Council of Tall Building and Urban Habitat, Shanghai Tower merupakan gedung tertinggi di dunia yang mengaplikasikan damper pada struktur bangunannya.
Untuk itulah damper diperlukan. Selain untuk mengurangi goyangan akibat gempa, struktur ini juga bisa membuat bangunan tetap stabil saat diterpa angin kencang.
Damper bangunan ini terletak pada bagian atas gedung, tepatnya di ketinggian 581 meter atau di lantai ke-126.
Tipe damper yang digunakan adalah Tuned Mass Damper (TMD). Sistem ini menggunakan alat yang serupa pendulum seberat 1.000 ton.
Pendulum ini berfungsi mengurangi getaran mekanis. Alat ini akan membuat gedung lebih stabil saat diterpa guncangan.
Perangkat yang mampu meningkatkan stabilitas gedung tersebut, bahkan dibuka untuk umum.
Feng menambahkan, damper di Shanghai Tower bekerja secara otomatis layaknya jarum jam dengan simpangan sejauh dua meter ke segala arah.
Sistem damping yang digunakan membuat penghuni di dalamnya tidak merasakan gerakan apapun saat terjadi guncangan.
Shanghai Tower merupakan bangunan kedua tertinggi setelah Burj Khalifa. Gedung ini memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti elevator tercepat di dunia yang mampu berjalan dengan kecepatan 18 meter per detik.
Dengan kecepatan ini, pengunjung mampu mencapai puncak tertinggi gedung dari lantai terbawah dengan waktu 55 detik saja.
Sedangkan persentase bangunan perkantoran dengan damper sebesar 22 persen, dan bangunan hunian sebesar 26 persen. Sisanya, sebesar 48 persen merupakan gedung yang digunakan untuk berbagai keperluan.
Menurut data ini, hanya 30 persen dari 20 gedung pencakar langit di dunia yang menggunakan teknologi damper untuk mengurangi guncangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.