KOMPAS.com - Pada masa Perang Dunia II, umumnya, rumah-rumah baru dibangun lengkap dengan tempat bungker atau tempat perlindungan. Hal ini juga terjadi pada sebuah rumah di Sydney.
Pada halaman depan rumah, dibangun sebuah bungker perlindungan dari bom. Selang delapan dekade, tempat perlindungan dan lingkungan sekitarnya pun terbengkalai. Sehingga pemilik barunya saat ini memutuskan untuk merenovasi dan menggunakannya sebagai gudang anggur bawah tanah.
Renovasi ruang bawah tanah ini menggandeng firma arsitektur McGregor Westlake Architecture.
“Perbaikan pekerjaan ini dilakukan karena buruknya pondasi, masalah air sudah diselesaikan dengan baik saat kami datang ke tempat ini,” ujar arsitek Peter McGregor.
Tekstur batuan asli masih dipertahankan sebagai salah satu elemen yang mempercantik ruangan. Batuan di dalam ruang bawah tanah juga digunakan sebagai penghias interior yang terlihat kontras dengan batu baru.
Bahkan sebuah tempat makan, kamar mandi, dan galeri turut ditambahkan ke dalam ruangan.
Pintu ini berada di atas tangga batu yang memberian koneksi dari rumah utama ke ruang bawah tanah.
Tangga mengarah langsung ke ruang galeri yang dilapisi dengan alas beton.
Uniknya, tangga beton ini dibuat terpisah dari tangga gantung yang menuju ke rumah utama.
“Pemisahan tangga menjadi dua bagian menciptakan efek dramatis ketika akan memasuki ruangan, seperti masuk ke dalam gua,” tutur McGregor.
Pada lantai kamar mandi dan ruang penyimpanan anggur dihiasi dengan mosaik shiraz.
Menurut Mcgregor, penggunaan mosaik ini semakin memperlihatkan kedalaman blok batu dan membawa warna lain bagi ruangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.