Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalin Asian Games, Waktu Tempuh Wisma Atlet-Venue 30 Menit

Kompas.com - 24/07/2018, 15:33 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen lalu lintas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya terus disiapkan untuk kelancaran transportasi menjelang Asian Games 2018.

Salah satu lembaga yang bertanggung jawab, yaitu Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

BPTJ menyatakan sudah mempersiapkan rekayasa lalu lintas untuk mempersingkat waktu tempuh para atlet dan ofisial dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju venue masing-masing.

Baca juga: H-26 Asian Games, Basuki Kembali Cek Kesiapan Kompleks GBK Senayan

"Targetnya waktu tempuh 30 menit bisa tercapai, bukan berapa persen kemacetan," ujar Kepala BPTJ Kemenhub Bambang Prihartono, Selasa (23/7/2018) di Gedung DPR, Jakarta.

Sebagai contoh, dia mengatakan, jarak Wisma Atlet ke salah satu venue di Pondok Indah sekitar 23 kilometer dan itu bisa ditempuh dalam 30 menit.

Begitu pula dengan venue lain yang berada di Taman Mini Indonesia Indah dan Cibubur bisa dicapai dalam waktu yang sama.

Bambang mengaku, pihaknya sudah melakukan sosialisasi rekayasa lalu lintas dan uji coba dalam satu bulan ini.

Bahkan uji coba itu dilakukan ketika kegiatan sekolah sudah kembali dimulai setelah libur sekolah dan Lebaran.

"Satu bulan ini sosialisasi dan uji coba. Sudah berhasil, bahkan diuji coba saat sekolah sudah masuk," ucapnya.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dan lembaga terkait.

Bambang menambahkan, BPTJ memberlakukan tiga kebijakan terkait pengaturan lalu lintas menjelang Asian Games.

Ketiganya yakni manajemen rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, serta pembatasan kendaraan golongan 3, 4, dan 5.

"Tiga kebijakan ini saling terkait, tidak bisa berdiri sendiri. Kalau hanya manajemen rekayasa lalu lintas tanpa pembatasan kendaraan barang, tidak akan berhasil. Begitu juga kalau tidak ada angkutan umum tidak akan berhasil. Jadi ketiganya harus serentak," kata Bambang.

Mengenai manajemen rekayasa lalu lintas, dia mengatakan, ada sejumlah aturan yang harus diterapkan secara serentak, di antaranya perluasan sistem ganjil-genap dan pengadaan lajur khusus untuk atlet.

"Ini juga harus bersamaan, tidak bisa salah satu saja. Kami sudah lakukan simulasi tanggal 18 Juli lalu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com