SOLO, KOMPAS.com - Pengembang di Solo optimistis penjualan rumah akan meningkat. Ditambah dengan adanya kebijakan Bank Indonesia mengenai relaksasi LTV.
Seusai Lebaran, sejumlah pengembang mencatat peningkatan penjualan. Hal itu dialami PT Griya Bambu Kuning, yang kini sedang mengembangkan empat proyek perumahan di Sukoharjo dan Karanganyar.
General Manager PT Griya Bambu Kuning Marwan Djafar Baradja mengatakan penjualan rumah meningkat, terutama saat Lebaran.
“Kemarin Lebaran ada 17 unit penjualan. Karena kebanyakan orang Solo yang bekerja di luar kota. Mereka, kelas menengah ini, mudik sambil beli rumah,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (12/7/2018).
Adapun unit yang paling diminati adalah rumah tipe 45 dengan harga yang berada pada kisaran Rp 425 juta untuk setiap unitnya.
Marwan menambahkan Safira Group mencatatkan rata-rata penjualan sebanyak enam unit per bulannya.
Hingga saat ini Safira Group masih mengerjakan empat proyek, dua di antaranya berada di daerah Gentan, Sukoharjo, dan sisanya berada di daerah Jaten, Karanganyar. Safira Goup sendiri menyediakan rumah dari tipe 45 hingga 70.
Sementara PT Pondok Solo Permai mengalami peningkatan penjualan dalam bentuk rumah KPR.
“KPR tiap bulan pasti laku,” ujar Ratma Bowo, Koordinator Bidang Marketing PT Pondok Solo Permai.
Bowo menambahkan, rumah satu lantai merupakan unit yang paling diminati.
PT Pondok Solo Permai hingga saat ini memiliki sembilan klaster, yang berada di wilayah Kecamatan Grogol, Sukoharrjo. Masing-masing klaster terdiri dari tujuh hingga 36 unit.
Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 724 juta untuk tipe 65 dan 70 dengan luas tanah 112 meter persegi, sampai Rp 4,25 miliar.
“Harga tertinggi 4,25 miliar untuk Olive Residence dengan tipe 165, 235, dan 295,” tambah Bowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.