Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bedanya Membangun Jalan Tol di Jawa dan Sumatera (1)

Kompas.com - 11/07/2018, 19:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sejumlah ruas tol Trans-Sumatera yang dilakukan oleh pemerintah merupakan wujud pemikiran baru. Pelaksanaannya beda dengan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Selama ini pembangunan jalan tol di Pulau Jawa dilakukan karena di daerah tersebut sudah maju sehingga butuh infrastruktur jalan yang memadai.

Namun, sebaliknya untuk di Sumatera, jalan tol dibangun terlebih dahulu untuk memajukan daerah di sekitarnya.

Baca juga: Bangun Tol Trans-Sumatera, Hutama Karya Dapat Jaminan Kemenkeu

“Pendekatan membangun tol Trans-Sumatera beda dengan yang selama ini dilakukan. Dulu jalan tol dibangun di tempat yang sudah berkembang karena pengembalian investasinya dari pengembang,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di hadapan wartawan, Rabu (11/7/2018) di Jakarta.

Namun, dia melanjutkan, pemerintah melihat di Sumatera ada potensi besar karena luas wilayah dan potensi ekonominya.

Menurut Herry, pilihannya adalah menunggu kemajuan di daerah tersebut baru dibangun jalan tol, atau membangun jalan tol terlebih dahulu sehingga pertumbuhan ekonomi yang seharusnya terjadi 20 tahun lagi akan terlihat hasilnya dalam lima tahun ke depan.

“Di Sumatera kita lihat ada potensi besar karena luasnya, serta sekitar 80 persen potensi ekonomi ada di Sumatera dan Jawa,” ujarnya.

Herry menuturkan, volume lalu lintas kendaraan di Sumatera masih rendah. Namun, dari pengalaman pemerintah membangun jalan tolyang sudah ada, proyeksi untuk 20 tahun ke depan daerah di sana akan berkembang.

“Sesuai pengalaman kita di Tol Jagorawi juga saat di awal kecil, tapi 20 tahun kemudian berkembang sehingga sudah harus ditambah lajurnya menjadi tiga lajur,” ucap Herry.

Menurut dia, hal yang sama akan terjadi di Sumatera. Dia memprediksi akan terjadi perkembangan baru karena koneksi dan keterikatan antar-daerah yang makin tinggi.

“Saat dua pusat kegiatan utama dihubungkan, misalnya Lampung-Palembang sekitar 280 kilometer dalam tiga jam, nanti akan makin dekat. Jadi diubah cara berpikirnya, jangan dipakai model jalan tol di Jawa,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com