KOMPAS.com - Desain interior yang terinspirasi dari desain tradisional kini marak digunakan sebagai salah satu pilihan dalam menghias ruangan.
Beberapa pakem tradisional pun juga digunakan untuk menunjukkan keunikan suatu bangunan.
Firma arsitektur LABOTORY memadukan gaya Hanok atau rumah tradisional Korea dan gaya minimalias dalam desain interior Cafe Oriente.
Cafe Oriente merupakan kafe yang menyediakan kudapan khas Korea. Oleh karena itulah, pihak LABOTORY sengaja membuat desain yang menyuguhkan sentuhan budaya Asia khususnya Korea dalam setiap sudutnya.
Berlokasi di ujung gang di Hannam-Dong, kafe ini dulunya merupakan sebuah toko peralatan elektronik.
Desainer interior kafe ini meberikan banyak elemen tradisional Korea, seperti penerapan bentuk ‘?’ dalam model bangunannya. Pada bagian tengah bangunan, ditempatkan taman kecil yang mencerminkan budaya Korea.
Bentuk ‘?’ ini juga diterapkan dalam beberapa tempat seperti bar tempat barista meracik minuman serta layout kursi pengunjung.
Desainer juga menempatkan sebuah lengkungan yang menempel dari langit-langit bar sampai ke bawah.
Desain lengkungan ini bertujuan memberikan sorotan pada bar, sehingga pandangan akan langsung terfokus pada area bar ketika memasuki ruangan. Desain ini juga diterapkan pada perabot dan furnitur built-in di dalam kafe.
Uniknya kafe ini juga dibuat tampak separuh berada di bawah tanah. Untuk mewujudkan hal ini desainer menerapkan pencahayaan tidak langsung yang dipasang di balik langit-langit area pengunjung.
Dengan menggunakan cahaya tak langsung, pengunjung dapat merasakan sensasi berada di kedalaman.
Memadukan dengan gaya tradisional Korea
Untuk mendapatkan suasana tradisional Korea, lantai depan pada rumah Hanok digunakan sebagai bagian dari area pengunjung.
Lantai depan yang disebut “Twet Maru” berfungsi untuk memperluas dan menghubungkan eksterior dan interior di rumah-rumah tradisional Korea.