Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Properti Turun Selama Ramadhan, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 05/06/2018, 23:40 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan properti secara umum mengalami penurunan selama bulan Ramadhan. Hal itu dialami sejumlah pengembang di Indonesia.

Salah satu pengembang yang mencatat penuruanan tersebut yaitu PT Ciputra Development Tbk.

Menurut Direktur PT Ciputra Development Tbk Nanik Santoso, menurunnya angka penjualan properti selama bulan puasa biasa terjadi.

Baca juga: Ciputra: Bisnis Properti Indonesia Saat Ini Ada Pada Pukul 5 Pagi

Penyebab pertama karena masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi menjelang Lebaran.

“Selama bulan puasa ini secara umum penjualan turun di seluruh Indonesia. Mungkin hanya di daerah tertentu yang masih stabil, misalnya Manado,” ucap Nanik Santoso di Jakarta, Senin (4/6/2018).

Penyebab kedua, lanjutnya, karena pengusaha harus membayar tunjangan hari raya (THR) kepada para karyawannya sehingga pengeluarannya bertambah.

“Kenapa Ramadhan itu penjualan sepi karena mau Lebaran banyak orang butuh duit. Kemudian pengusaha juga harus bayar THR, itu butuh pengeluaran ekstra,” kata dia.

Nanik mengungkapkan, selain karena bulan puasa, penyebab lain menurunnya angka penjualan karena menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Tanah Air.

Citra Land Puri Serang akan punya The Fest. Lokasinya disiapkan di jalur utama central business district (CBD) baru Serang, yaitu di Jalan Boulevard sepanjang dua kilometer. Dok Ciputra Group Citra Land Puri Serang akan punya The Fest. Lokasinya disiapkan di jalur utama central business district (CBD) baru Serang, yaitu di Jalan Boulevard sepanjang dua kilometer.
Maksudnya, seperti sudah rahasia umum, para pengusaha dan simpatisan biasanya memberi sumbangan sebagai bentuk dukungan kepada pasangan calon tertentu peserta pilkada.

Hal itu membuat pengusaha tersebut juga mesti mengeluarkan uang ekstra sehingga jatah untuk membeli properti untuk sementara berkurang atau ditahan dulu.

“Selain puasa, soal pilkada ini agak mengganggu. Dalam arti bukan karena orang takut, tapi pengusaha nyumbang ke sana-sini, jadi kemampuan cashflow-nya berkurang, terutama yang level menengah,” tutur Nanik.

Sehubungan dengan pilkada, nantinya momen politik Indonesia tahun depan dilanjutkan dengan pemilihan presiden (pilpres). Saat ditanya mengenai itu, dia mengatakan bahwa pilpres tidak begitu berpengaruh.

Kalaupun ada pengaruhnya, paling hanya berimbas pada proyek yang akan diluncurkan, sedangkan proyek yang sudah berjalan diperkirakan akan tetap seperti biasa.

Nanik menambahkan, pihaknya akan menunggu kondisi politik, baru kemudian bisa menentukan langkah bisnis yang akan diambil.

“Untuk tahun depan ada pilpres tidak banyak pengaruh, sudah biasa kok. Pengaruhnya hanya ke launching produk baru, kalau yang sudah berjalan enggak ngaruh. Paling hebohnya yang bikin ramai, tapi sebenarnya biasa saja. Kami wait and see, lihat dulu suhunya seperti apa,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com