Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Tol Semarang-Salatiga, Percepat Silaturahim dengan Keluarga

Kompas.com - 02/06/2018, 23:47 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Lebaran merupakan momentum yang ditunggu-tunggu untuk berbagi kebahagian, dan keriaan dengan keluarga. 

Lebaran pula yang kerap dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mempererat atau bahkan menyambung tali silaturahim yang terputus.

Nah, terkait dengan percepatan pembangunan konektivitas, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola Tol Semarang-Solo, berupaya untuk mewujudkan silaturahim itu lebih cepat.

Baca juga: Jasa Marga Optimistis Mudik 2018 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

Menurut Direktur Utama TMJ Yudhi Krisyunoro, Tol Semarang-Solo khususnya segmen Semarang-Salatiga telah menjadi sarana untuk mempercepat pertemuan antarkeluarga.

"Yang memanfaatkan jalan tol ini bukan hanya pemudik dari Jakarta yang akan pulang ke kampung halamannya di Salatiga menuju Solo, melainkan juga masyarakat sekitar Semarang seperti Tegal, Brebes, Pekalongan, Kendal, dan sebagainya," ungkap Yudhi kepada Kompas.com, Sabtu (2/6/2018) malam.

Kendaraan pemudik terpantau ramai keluar di Gerbang Tol Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2017). Pemudik berasal dari Jalan Tol Bawen-Salatiga yang sudah difungsionalkan pada H-7.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Kendaraan pemudik terpantau ramai keluar di Gerbang Tol Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2017). Pemudik berasal dari Jalan Tol Bawen-Salatiga yang sudah difungsionalkan pada H-7.
Menariknya, sambung Yudhi, para pemudik dari kota-kota di sekitar Semarang ini memanfaatkan ruas Tol Semarang-Salatiga justru pada hari H Lebaran.

Mafhum jika kemudian lalu lintas harian saat hari H Lebaran sama padatnya dengan hari-hari sepekan jelang Lebaran.

Jika pada hari biasa lalu lintas harian rata-rata (LHR) hanya 32.000 kendaraan, pada hari raya dan setelahnya meroket hingga 77.000 unit.

"Justru padatnya seimbang antara H- dan H+. Tol Semarang-Salatiga ini sudah menjadi "senjata" ampuh bagi berkumpulnya sanak saudara," tambah Yudhi.

Selain menjadi wahana percepatan silaturahim antarkeluarga, Tol Semarang-Salatiga juga telah menjadi obyek wisata dalam dua tahun terakhir. Termasuk panoramic toll road ruas Bawen-Salatiga.

Pasca beroperasi pada tahun 2017 silam, ruas Bawen-Salatiga ini tambah ramai. Kendati tidak menyebut angka, namun Yudhi memastikan para pelancong lokal sangat suka dengan panorama pegunungan di balik Gerbang Tol (GT) Salatiga.

Jalan Tol Semarang–Solo sendiri menghubungkan Kota Semarang, Salatiga, dan Surakarta serta melewati 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo.

Tol ini mulai dibangun tahun 2009 oleh PT Trans Marga Jateng dengan total lintasan sepanjang 72,64 kilometer dan sampai saat ini pembangunannya masih berlangsung.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Diskon Tarif Tol Selama Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau