Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Desa dengan Hewan Peliharaan Bikin Hidup Lebih Sehat

Kompas.com - 03/05/2018, 09:46 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak-anak yang tumbuh di wilayah pedesaan, dikelilingi hewan peliharaan dan debu yang penuh bakteri, ternyata dianggap memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan anak yang tinggal di perkotaan.

Tak hanya itu, mereka juga diyakini memiliki risiko penyakit mental yang lebih rendah. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan oleh Prosiding National Academy of Sciences (PNAS).

Studi yang digarap bersama antara peneliti dari University of Ulm di Jerman dan CU Boulders menunjukkan bukti pendukung 'hipotesis higienis', yang menyatakan bahwa lingkungan yang terlalu steril justru dapat memunculkan masalah-masalah kesehatan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa membesarkan anak-anak di sekitar hewan peliharaan baik untuk kesehatan.

"Telah didokumentasikan dengan baik bahwa paparan dengan hewan peliharaan dan lingkungan pedesaan selama berkembang, bermanfaat dalam mengurangi resiko asma dan alergi di kemudian hari," kata co-author Christopher Lowry, yang juga seorang profesor fisiologi integratif di CU Boulder, seperti dilansir dari Colorado.edu.

"Penelitian ini menggerakkan pembicaraan ke depan dengan menunjukkan untuk pertama kalinya pada manusia bahwa eksposur yang sama ini mungkin penting bagi kesehatan mental," lanjut dia.

Stefan Reber, seorang profesor dari University of Ulm memimpin penelitian ini. Para ilmuwan menganalisa 40 orang pria Jerman sehat berusia antara 20-40 tahun.

Setengah dari mereka dibesarkan di wilayah peternakan dan dikelilingi hewan ternak. Sebagian sisanya dibesarkan di tengah kota tanpa hewan peliharaan.

Saat tes, mereka diminta untuk memberikan pidato di hadapan sekelompok pengamat. Kemudian, mereka juga diminta untuk menyelesaikan soal matematika yang sulit.

Darah dan air liur diambil sebagai sampel beberapa kali. Pertama, lima menit sebelum tes. Setelah itu lima menit, 15 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit setelah tes.

Dari hasil penelitian diketahui bila mereka yang dibesarkan di kota-kota memiliki tingkat komponen sistem kekebalan secara signifikan lebih tinggi, yang disebut dengan sel-sel mononuklear darah perifer (PBMC) setelah mengalami tes.

Mereka juga menunjukkan peningkatan yang berkepanjangan dari senyawa inflamasi interleukin 6 dan aktivasi aktif dari senyawa anti-inflamasi interleukin 10.

"Orang-orang yang dibesarkan di lingkungan perkotaan memiliki induksi yang sangat dibesar-besarkan dari respon imun inflamasi terhadap stressor, dan itu bertahan selama dua jam," kata Lowry.

Anehnya, pada saat tubuh mereka meluncurkan respon pemicu rambut terhadap stres, mantan anak-anak kota itu dilaporkan merasa kurang stres daripada rekan-rekan mereka di pedesaan.

"Respon peradangan berlebihan ini seperti raksasa tidur yang sama sekali tidak mereka sadari," ujarnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau