Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Minta Insentif Rumah MBR Ditambah

Kompas.com - 19/04/2018, 14:57 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melibatkan peran swasta untuk pembangunan rumah rakyat dalam Program Sejuta Rumah.

Untuk mendorong para pengembang tersebut, pemerintah memberi sejumlah insentif antara lain Pajak Penghasilan sebesar 1 persen dan bantuan Prasarana dan Sarana Umum (PSU).

Meski demikian, menurut Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, insentif untuk pengembang perlu ditambah.

"Dari 600.000-700.000 rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibangun, hanya 40.000 unit yang mendapat PSU," ujar Eman saat Coffee Morning Forwapera bertema "Memperkuat Sejuta Rumah" di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Menurut Eman, aturan soal PSU ini harus dikaji ulang, supaya asas keadilan tercapai. Seharusnya, semua pengembang yang membangun rumah subsidi mendapatkan bantuan PSU dari pemerintah.

Insentif kedua, lanjut dia, adalah terkait bunga konstruksi khusus rumah subsidi. Ia mengatakan, di Bank BTN saja bunga konstruksi cukup tinggi yakni mencapai 13 persen.

Sedangkan bagi pengembang yang membangun rumah non MBR dan mengajukan kredit konstruksi di bank swasta, bunganya sudah single digit, yaitu sekitar 9 persen.

"Bicaranya keberpihakan semua stakeholder pemerintah kita, bagaimana pengembang MBR itu yang marginnya sudah ngepas dapat bunga yang lebih kecil. Minimal sama dengan bank swasta lain yang single digit," jelas Eman.

Ia menambahkan, REI memiliki anggota sebanyak 4.000 pengembang yang membangun rumah MBR. Jika para pengembang rumah subsidi mendapat insentif kredit konstruksi lebih kecil, maka cash flow perusahaan akan lebih kuat.

Selama ini sensitivitas pengembang gurem cukup tinggi, ketika ada koreksi berupa peningkatan bunga sedikit saja, langsung tumbang.

"Dengan bunga diturunkan, produktivitas bisa lebih cepat, karena pengembang bisa mengalihkan dana untuk bayar bunga konstruksi ke implementasi rumah lebih banyak," tutur Eman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com