SUNGAILIAT, KOMPAS.com - Gubernur Pemprov Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan KEK Tanjung Gunung lebih untuk MICE, sedangkan KEK Pantai Timur Sungailiat lebih pada wisata pantai, budaya dan seni, serta wisata reliji.
Pantai-pantai di timur Sungailiat sangat unggul berkat tipikalnya yang mirip Belitung, yakni geopark dengan batuan granit memukau. Kawasan tersebut juga menarik secara penelitian, karena banyak hidup binatang dan tumbuhan dengan karakteristik berbeda dengan tempat lain di Bangka.
Erzaldi yakin kalau kedua KEK di Pulau Bangka ini bakal disetujui dan sektor pariwisata akan semakin bergairah. Investor dan wisatawan akan memiliki lebih banyak pilihan.
"Saya percaya kalau tujuan pariwisatanya banyak maka jangka waktu wisatawan tinggal menjadi semakin lama lagi, karena mereka ingin cari lebih banyak destinasi," kata Erzaldi pada pidato sambutan makan malam HUT REI ke-46 di Sungailiat, Jumat (13/4/8).
Dengan adanya KEK itu, Erzaldi berharap, percepatan pembangunan pariwisata di Babel akan terwujud. Untuk tujuan itu dia bahkan berjanji untuk memberi banyak kemudahan kepada investor yang berinvestasi di KEK, antara lain kemudahan perizinan dan insentif menarik.
Pada puncak HUT REI ke-46 di Bangka Belitung ini misalnya, Erzaldi bahkan mengajak seluruh anggota REI ikut berinvestasi di Bangka Belitung. Tidak hanya membangun hotel dan resor, tapi anggota REI bisa membangun perumahan bagi karyawan yang bekerja di industri pariwisata.
"Kami tak pakai proyeksi, tapi kami yakin ada multiefek kalau memperkuat sinergi pariwisata dan properti di sini (Babel). Multiefek ini akan lebih dahsyat daripada tambang, bisa 60 - 40. Ini tentu peluang. Saya janji akan permudah bapak dan ibu yang ingin investasi di Babel. Kami akan permudah semua izin," ujar Erzaldi.
Saat ini Pemprov Babel memang lebih mengedepankan percepatan pengembangan sektor pariwisata, industri kreatif dan properti, khususnya perumahan. Untuk sektor pertambangan khususnya timah di Babel dinilai sudah berjalan lama dan kini tinggal diawasi agar menjadi good mining.
"Karena kalau tidak ditangani dengan tata kelola yang baik akan mencemari lingkungan dan berdampak ke pariwisata juga," ujarnya.
Saat ini kontribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Babel mencapai 45 persen, sedangkan pariwisata masih kecil sekali, yakni 7 persen. Dengan memberikan perhatian lebih besar terhadap pengembangan industri pariwisata, lanjut Erzaldi, kontribusi sektor pariwisata dalam 10 tahun ke depan dapat menyamai sektor pertambangan. Bahkan, pada akhir 2018 ini kontribusinya ditargetkan bisa meningkat 15 persen.
Menanggapi itu, Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata, menyatakan optimistis Bangka Belitung bisa mendapatkan KEK tersebut dari pemerintah pusat. Dari gubernurnya sendiri Soelaeman mengaku yakin banyak hal akan berubah untuk mengejar tujuan itu.
"Potensial market Babel ini besar. Saya yakin kebijakan-kebijakan yang ada akan dipangkas gubernur agar investor bisa nyaman. Saya yakin, tidak akan ada hambatan bagi investor yang akan masuk babel," ujar Soelaeman atau akrab disapa Eman ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.